"Targetnya IPAL Palembang sudah beroperasi pada 2022 dengan total kapasitas lebih dari 20.000 debit per hari," kata Danis saat groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek IPAL Palembang di Kelurahan Sei Selayur, Rabu.
Meski baru dilaksanakan peletakan batu pertama, namun proses pengerjaan sistem IPAL sudah dikerjakan sejak 2017 berupa pipa transmisi sepanjang 5,5 kilometer yang tersambung ke rumah pompa, kata dia.
Baca juga: Jaga Sungai Musi, Pemkot Palembang wajibkan pelaku usaha miliki IPAL
Menurutnya proyek IPAL Palembang bagian dari hibah Pemerintah Australia tersebut akan menyelesaikan persoalan sanitasi limbah rumah tangga secara bertahap untuk memperbaiki kondisi lingkungan Kota Palembang.
Limbah cair maupun padat akan mengalir dari rumah-rumah melalui pipa dan ditampung di rumah pompa untuk diolah, lalu limbah hasil olahan tersebut dilepaskan ke Sungai Musi sehingga kondisi sungai itu bakal lebih terjaga dari pencemaran.
Pembangunan sistem IPAL tersebut berbiaya Rp1,2 triliun dengan empat sumber pendanaan, yakni dari hibah Australia sebesar Rp450 miliar untuk pembangunan IPAL dan rumah pompa.
Sedangkan untuk distribusi utama akan dibiayai melalui APBN, serta untuk sambungan rumah menjadi tanggung jawab Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang.
"Kami minta Pemprov dan Pemkot komitmen menganggarkannya di dalam APBD supaya pengerjaan IPAL tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya," kata Danis menegaskan.
Selain itu ia meminta Pemkot Palembang segera menyiapkan sumber daya manusia dan sistem kelembagaan pengelolaan IPAL tersebut agar manfaat pembangunan dapat langsung dirasakan.
Baca juga: Hibah IPAL Australia di Palembang sasar 22.000 sambungan
Sementara Pemkot Palembang telah menunjuk BUMD PDAM Tirta Musi sebagai pengelola IPAL jika sudah beroperasi.
Direktur Utama PDAM Tirta Musi Andi Wijaya mengatakan pihaknya siap mengelola IPAL yang diperuntukkan sektor domestik (rumah tangga) tersebut karena sudah dilibatkan sejak awal perencanaan.
"Kami juga akan melatih SDM pengelola dan merencanakan studi terkait pengelolaan, manajemen dan sistem pembayaran supaya operasional lebih optimal," kata Andi menjelaskan.
Baca juga: Palembang bentuk UPTD pengelolaan air limbah komunal
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020