Sektor pariwisata di Kota Batam Kepulauan Riau siap bangkit dari pandemi, seiring penerapan protokol kesehatan yang ketat di destinasi wisata, hotel, resor, restoran dan pendukung lainnya.MICE ini harus direkayasa, maksudnya harus dibuat dan undang kegiatan-kegiatan pusat agar menggelar kegiatan di hotel-hotel dan sebagainya
Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum menyatakan sektor pariwisata Batam kini tengah terpuruk karena ditutupnya pintu masuk dari luar negeri. Padahal, biasanya kota itu dikunjungi sekitar 200.000 orang wisman setiap bulan.
"Tapi kita tak menyerah, sekarang kita lagi berupaya menghidupkan kembali pariwisata," kata Syamsul dalam Gala Webinar Pelaku Usaha Meeting, Intencove, Conference and Exhibition (MICE) Batam, Sabtu.
Ia menyampaikan, pihaknya berupaya untuk mengajak agar kegiatan pemerintah pusat diselenggarakan di Batam.
Syamsul percaya, apabila sektor pariwisata, terutama MICE kembali hidup, maka perekonomian Batam juga akan menggeliat kembali.
"MICE ini harus direkayasa, maksudnya harus dibuat dan undang kegiatan-kegiatan pusat agar menggelar kegiatan di hotel-hotel dan sebagainya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata mengatakan, Batam salah satu kota MICE favorit sejak dulu.
Sarana dan prasarana yang ada di Batam dinilai sangat siap, dan lengkap untuk kebutuhan MICE.
"Infrastruktur kita sudah siap dan destinasi wisata sangat beragam karena sektor MICE ini yang tak kalah terpenting yakni setelah pertemuannya," kata Ardi.
Setelah pertemuan, peserta bisa kuliner, belanja, main golf, menyelam, wisata religi dan sebagainya di kota kepulauan itu.
"Batam sudah punya semua, jalan lebar, dan destinasi lengkap. Semua ini menjadi kekuatan Batam untuk dijadikan tempat pertemuan. Apalagi Batam juga sangat dekat dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia," kata dia.
Baca juga: 151 hotel di Batam kini miliki sertifikat protokol kesehatan
Baca juga: Kemenparekraf sosialisasikan wisata aman di tengah pandemi
Baca juga: Batam kembangkan aplikasi perencanaan wisata
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020