Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mulai mengirim tenaga magang ke luar negeri kendati saat ini masih terjadi pandemi COVID-19 dengan tujuan ke Jepang.Pemagangan pemberangkatan sudah dimulai. Pada November 2020 ini ada 53 orang, sedangkan nantinya di Desember juga akan dikirim juga. Negara yang menjadi tujuan pemagangan adalah Jepang.
"Pemagangan luar negeri sudah mulai dibuka. Memang beberapa watu lalu sementara waktu tidak tempatkan teman-teman kita yang melakukan pemagangan, dan sekarang sudah dibuka," kata Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah saat menghadiri acara sosialisasi program pemagangan dalam dan luar negeri serta sosialisasi pelatihan vokasi di Jombang, Jawa Timur, Minggu.
Ia mengatakan, untuk pemagangan tersebut pemberangkatan sudah dimulai. Pada November 2020 ini ada 53 orang, sedangkan nantinya di Desember juga akan dikirim juga. Negara yang menjadi tujuan pemagangan adalah Jepang.
Untuk sementara, lokasi pemagangan memang di Jepang. Sedangkan negara lainnya juga akan dibuka secara bertahap. Hal itu karena masih terjadi pandemi COVID-19.
"Dimulai November ada 53 orang, Desember juga akan berangkat. Kemarin sempat ada penundaan sementara, tapi di Jepang buka kembali dan kami kirimkan teman-teman yang magang di Jepang," kata dia.
Menaker juga menambahkan setiap tahun rata-rata mengirimkan sekitar 10 ribuan orang yang magang ke luar negeri, namun karena pandemi COVID-19 dibatasi. Dimungkinkan nanti pemagangan bisa lebih optimal pada tahun mendatang.
Terkait dengan pelatihan vokasi, Menaker juga mengatakan tetap dilakukan kendati saat ini masih pandemi COVID-19. Model pelatihannya juga menyesuaikan masa pandemi antara daring dan offline. Pelatihannya juga dilakukan di balai latihan kerja (BLK) daerah maupun BLK komunitas.
"Memang dalam dan luar negeri kondisi pandemi sementara dihentikan. Tapi, program pelatihan itu tetap berjalan. Pemagangan akan dimulai lagi kalau kondisi normal. Ada beberapa perusahaan pandemi pun masih terima pemagangan," kata dia.
Ia juga mengungkapkan, pandemi ini telah membawa dampak yang sangat signifikan pada perekonomian dan pada akhirnya berimbas pada sektor ketenagakerjaan.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis BPS, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus mencapai 7,07 persen dengan jumlah penganggur sebanyak 8,98 juta orang.
Selanjutnya, terdapat 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak dengan perincian pengangguran karena COVID-19 sebesar 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena COVID-19 sebesar 0,76 juta orang, sementara tidak bekerja karena COVID-19 sebesar 1,77 juta orang, dan yang bekerja dengan pengurangan jam kerja bertambah sebanyak 24, 03 juta orang.
Oleh karena itu, perlu tindakan untuk menanggulangi dampak dari pandemi ini, salah satunya dengan mempersiapkan SDM sebaik mungkin, meningkatkan kompetensinya, melalui pelatihan vokasi dan pemagangan, agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja setelah pandemi.
Acara tersebut diikuti sekitar 600 orang peserta dari Jombang dan Mojokerto. Selain hadir langsung, juga terdapat peserta yang ikut secara virtual. Acara juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta saat hendak masuk ruangan dilakukan rapid test. Mereka juga mengenakan masker, face shield, serta memakai cairan pembersih tangan.
Selain Menaker dan jajarannya di Kementerian Tenaga Kerja, juga hadir dari pejabat Pemkab Jombang, dan tamu undangan lainnya. Acara itu digelar dalam bentuk seminar yang isinya terkait dengan sosialisasi program pemagangan dalam dan luar negeri serta sosialisasi pelatihan advokasi.
Baca juga: Menaker: Jepang berkontribusi atasi pengangguran di Indonesia
Baca juga: Naker Eks Magang Diminati Perusahaan Jepang
Baca juga: 700 santri Cirebon seleksi magang ke Jepang
Baca juga: Persiapan magang 14 pemuda Aceh belajar bahasa Jepang di LPK
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020