Pakar Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Rustam Effendi menyarankan Gubernur Aceh Nova Iriansyah lebih memprioritaskan program yang menciptakan lapangan kerja dalam sisa masa jabatan dua tahun ini.
"Dari 15 program unggulan, sebaiknya Gubernur Aceh memilah dan memilih yang dianggap punya implikasi pada penciptaan lapangan kerja di daerah," kata Rustam Effendi, di Banda Aceh, Senin.
Rustam menyampaikan, banyak program unggulan prioritas dari visi-misi Aceh Hebat yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah Aceh (RPJMA) 2017-2022.
Seperti, program Aceh Meugoe (bertani), Aceh Meulaot (melaut) yang bersentuhan langsung dengan sektor pertanian dan kelautan.
Kemudian, Aceh Troe (kenyang), yang langsung berkaitan dengan ketahanan pangan daerah, serta Aceh kreatif yang sedang tumbuh sebagai usaha dari kalangan anak muda milenial.
"Menjadi tugas pihak perencana dan penyusun anggaran di daerah menentukan kegiatan (proyek-proyek) mana saja yang dinilai urgen untuk diimplementasi. Pentingnya sebuah kegiatan yang akan dibayai harus mengacu pada kebutuhan daerah," ujarnya.
Penentuan alokasi anggaran Aceh benar-benar harus dituntut bisa bertindak objektif dan rasional, terlebih melihat kepentingan daerah.
"Persoalan besaran porsi anggaran yang dialokasikan tentu tergantung pada ketersediaan anggaran yang ada," katanya.
Dalam waktu tersisa dua tahun ini, Gubernur Aceh harus berkonsentrasi penuh menangani pandemi COVID-19, masyarakat membutuhkan perhatian serius agar penyebaran virus itu bisa dikendalikan.
Gubernur juga seharusnya membangun komunikasi harmonis dan intens dengan smua unsur daerah, terutama legislatif.
Seperti arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bahwa komunikasi menjadi modal awal dalam membina sinergitas berbagai unsur.
"Jika ini terwujud, niscaya proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan akan berjalan baik, sehingga dapat merampungkan implementasi program-program unggulan Aceh Hebat," kata Rustam.
Baca juga: UU Cipta Kerja dorong pemda berinovasi sejahterakan ekonomi masyarakat
Baca juga: Ekonom sebut investasi industri jasa sebabkan rendahnya lapangan kerja
Baca juga: BKPM: Penerimaan PNS tak bisa jadi solusi atasi pengangguran
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020