BRI Ventures dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sebagai komitmen bersama untuk membantu lebih banyak perusahaan rintisan (startup) lokal go public melalui Penawaran Umum Perdana (IPO) di bursa saham lokal....IPO merupakan salah satu opsi pendanaan untuk para startup agar bisa terus sustain di masa mendatang,
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan efek luas dari pandemi COVID-19 memaksa industri modal ventura mengkalibrasi ulang dan menjauh dari model growth-at-all-costs menjadi pendanaan yang berfokus pada startup yang mampu mengukir pertumbuhan yang cepat, menguntungkan, dan berkelanjutan.
"Oleh karena itu saya mengestimasi bahwa IPO merupakan salah satu opsi pendanaan untuk para startup agar bisa terus sustain di masa mendatang," ujar Nicko dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan IPO umumnya dilakukan oleh startup yang sedang berada di fase pertumbuhan. Oleh karena itu, pihaknya melalui Dana Ventura Sembrani Nusantara ingin mendukung semakin banyak startup masuk pasar modal dan bulan ini bersiap investasi di dua startup lokal.
Baca juga: OJK: Ekosistem keuangan digital dorong tumbuhnya "start-up" baru
"Disamping itu kami juga melihat sampai dengan saat ini, terus meningkatnya minat para investor lokal untuk membeli unit penyertaan Dana Ventura Sembrani Nusantara. Hal ini sejalan dengan semakin baiknya perkembangan industri startup dan digital di Tanah Air," ujar Nicko.
Lebih lanjut penelitian dari INSEAD pada September 2019 menunjukkan pada 2018 hanya tujuh dari 131 startup di ASEAN yang berhasil melakukan divestasi melalui skema IPO. Kajian tersebut juga memperkirakan pada 2020 jumlah startup yang melakukan divestasi melalui IPO masih lebih sedikit dibanding skema merger dan akuisisi.
Melihat data tersebut BRI Ventures bersama BEI melalui IDX Incubator berkolaborasi bersama meluncurkan Program Accelerator untuk menjaring startup potensial yang akan diinkubasi dan disiapkan go public.
Baca juga: Start up digital titik balik kebangkitan desa dan UMKM Indonesia
Ke depannya dengan Program Akselerator hasil kolaborasi BRI Ventures dan BEI tersebut, startup atau UMKM di Indonesia akan melihat peluang IPO sebagai jalur alternatif yang dapat membantu mereka untuk go public.
Sementara itu Direktur BRI Danareksa Sekuritas Boumediene Sihombing mengatakan pihaknya memahami bahwa saat ini para pengusaha ataupun pendiri startup lebih berfokus kepada operasional bisnis, sehingga terkadang aspek-aspek hukum dan regulasi dari proses IPO yang membuat niat mereka berhenti untuk go public.
"Oleh karena itu BRI Danareksa Sekuritas berkomitmen untuk membantu para pengusaha maupun startup founder dalam hal proses IPO," ujar Boumediene.
Baca juga: Kemenkop terapkan strategi khusus dongkrak perusahaan rintisan digital
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020