"TNRAW memiliki fauna endemik yang tidak dimiliki kawasan lain seperti anoa, maleo, rusa timor, monyet sulawesi hingga kura-kura," kata Alue Dohong, di Konawe Selatan, Jumat.
Dikatakannya, fauna endemik tersebut pernah menjadi bahan peneliti dari Amerika. Selain itu, ia menilai bahwa kawasan Taman Nasional RAW memiliki keunikan juga karena memiliki empat ekosistem berbeda, yakni rawa, mangrove, savana dan hutan tropis.
Menurut Wamen, kawasan Taman Nasional RAW merupakan salah satu yang paling unik di Indonesia, sehingga dengan keunikan tersebut bisa menjadi ikon wisata baru bagi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Pertahankan polulasi rusa, Balai TN Rawa Aopa buat penangkaran
Baca juga: Warga ikut padamkan kebakaran hutan TNRAW
Ia berharap keunikan yang ada itu dapat menjadi ciri khas destinasi unggulan bagi Kabupaten Konawe Selatan dan ikon baru bagi Sultra sehingga dukungan dan sinergi antara Balai TNRAW dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan tersebut.
"Terimakasih juga kepada Pemda Konsel yang sudah memberikan dukungannya untuk pembangunan beberapa fasilitas," ujarnya.
Wamen LHK bersama rombongan mengunjungi beberapa titik di Taman Nasional RAW, yakni Pusat Konservasi Rusa dan Mangrove Site. Mereka juga melakukan penanaman pohon di Pusat Konservasi Rusa.*
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020