Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza di Sekayu, Minggu mengatakan, biomassa sawit itu berasal dari tandan buah kosong, serat buah, cangkang, batang pohon, pelepah serta Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit.
”Terkait ini kami sudah berkoordinasi dengan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan tak lama lagi segera direalisasikan,” kata Dodi.
Baca juga: Pemerintah garap peluang energi hijau listrik industri smelter
Ia mengatakan penerapan teknologi ini akan berdampak positif pada sektor sawit karena petani tidak lagi sebatas menjual tandan buah segar tapi dapat memanfaatkan bahan-bahan limbah sawit untuk meningkatkan pendapatan.
Muba diperkirakan sangat mampu menjalankan inovasi ini karena termasuk daerah yang memiliki areal perkebunan sawit yang cukup luas di Sumsel. Ini juga sejalan dengan visi dan misi Muba menuju ibu kota dunia energi berkelanjutan pada 2030.
Jika proyek ini terwujud maka pemkab akan memfasilitasi kebutuhan listrik di Kabupaten Muba hingga ke daerah pelosok yang belum tersentuh energi listrik.
"Kami siap akan fasilitasi dan nantinya akan berkoordinasi dengan BUMD Muba PT MEP," kata dia.
Ia menambahkan, biomassa sawit memiliki nilai komersial yang paling efisien bagi pembangkit listrik.
"Ke depan kebutuhan listrik daerah pelosok di Muba akan difasilitasi dengan baik yang diback up langsung Kementerian ESDM," kata dia.
Baca juga: Listrik tenaga surya dipasang di SMA Muhammadiyah 4 Bengkulu
Baca juga: PLN operasikan pembangkit listrik tenaga sampah di Bangka
Baca juga: Penjualan listrik PLN hingga September tumbuh, capai Rp205,1 triliun
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020