"Untuk tahap pertama kami telah memulangkan lebih dari 600 santri ke daerah masing-masing, sedangkan untuk santriwati hari ini masih dalam proses pemulangan," kata pengasuh Ponpes Anwarul Haromain Bahrul Munir di Trenggalek, Senin.
Baca juga: 10 santri Ponpes Al-Hidayah Kota Jambi sembuh dari COVID-19
Upaya pencegahan itu diputuskan mengingat pondok pesantren yang berlokasi di Desa Baruharjo, Durenan tersebut dideteksi sebagai klaster besar SARS-CoV-2 dengan 77 santri terkonfirmasi positif COVID-19.
Ia memastikan, santri yang dipulangkan telah dinyatakan sehat oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Trenggalek.
Mereka saat dilakukan "tracing" atau penelusuran epidemiologi melalui metode tes cepat maupun tes usap PCR tidak reaktif dan tidak terkonfirmasi posito corona.
Baca juga: Kluster ponpes penyumbang terbesar penambahan kasus COVID-19
Sebagian lain sempat dinyatakan positif, namun sudah dinyatakan sembuh atau negatif COVID-19.
"Pemulangan ini dilakukan untuk meminimaliskan risiko penyebaran virus corona agar tidak meluas di lingkungan pondok," ujarnya.
Setiap santri yang pulang atau dipulangkan lebih dulu didata oleh Satgas COVID-19 tingkat desa.
Baca juga: Ada tujuh lagi, santri positif di Cianjur-Jabar bertambah 44 orang
Data tersebut selanjutnya dikoordinasikan dengan Satgas COVID-19 daerah asal santri, guna dilakukan pemantauan dan memastikan mereka menjalani isolasi mandiri.
"Saat ini pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona ada 17 santri. Mereka juga dipulangkan, namun wajib menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Joko Rusianto.
Saat ini, masih ada 60 santri yang dinyatakan berstatus positif corona. Mereka diharuskan menjalani perawatan di asrama COVID-19 Trenggalek sampai dinyatakan sembuh.
Sedangkan untuk 123 santri/santriwati yang reaktif telah menjalani tes usap secara bertahap, terhitung mulai Senin (16/11).
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020