Ketua Bawaslu Surabaya Muhammad Agil Akbar di Surabaya, Jumat, membenarkan adanya pelaporan dugaan bantuan dari BNPB yang dipakai sebagai alat kampanye oleh kandidat di Pilkada Surabaya.
"Memang ada warga yang melaporkan," kata Agil.
Agil menjelaskan laporan warga mengenai dugaan bantuan BNPB sudah diterima Bawaslu Surabaya pada Kamis (19/11), dan akan segera ditindaklanjutilanjuti.
Baca juga: PDIP Surabaya minta Bawaslu tindak penyebar APK provokatif
Ia menegaskan Bawaslu Surabaya akan menginvestigasi masalah ini karena jika memang ada penyalahgunaan bantuan dari BNPB, maka ada konsekuensi hukumnya.
"Kami masih mengkaji unsur dugaan pelanggarannya. Masih kami dalami," ujarnya.
Salah seorang warga Surabaya, Albert Kurniawan sebelumnya melaporkan adanya dugaan pelanggaran pilkada berupa viralnya foto-foto paket bantuan dari BNPB itu ke Bawaslu Surabaya pada Kamis (19/11).
"Saya merasa resah dengan adanya info, berita, dan foto bahwa ada paket bantuan dari BNPB diduga digunakan untuk kampanye calon tertentu di Pilkada Surabaya. Rakyat berharap Bawaslu bisa membuka secara benderang tentang masalah ini," ujar Albert.
Seperti diketahui, beredar viral foto-foto paket bantuan BNPB diduga digunakan untuk kepentingan kampanye Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya Nomor Urut 2, Machfud Arifin dan Mujiaman.
Baca juga: Bawaslu Surabaya siap tindaklanjuti pelanggaran Pilkada 2020
Bahkan di sejumlah percakapan grup WhatsApp di Surabaya beredar dua foto, yakni foto satu truk besar yang mengangkut paket bantuan BNPB. Truk tersebut penuh dengan paket bantuan yang dikemas dalam tas warna putih dengan logo dan tulisan BNPB serta tulisan "Bantuan Dana Siap Pakai BNPB".
Sedangkan pada foto yang kedua, terdapat tiga orang memakai kaus kampanye Machfud Arifin dan Mujiaman tengah membawa paket bantuan tersebut sembari mengacungkan salam dua jari, yang merujuk pada nomor urut paslon Machfud-Mujiaman. Foto tersebut viral dan terus beredar hingga saat ini di grup-grup WhatsApp.
Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.*
Baca juga: Golkar berharap Bawaslu Surabaya adil menertibkan APK paslon pilkada
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020