Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyoroti aspirasi nelayan Indonesia, yang bekerja di berbagai kapal penangkap ikan berbendera Amerika Serikat, dalam rangkaian kunjungan yang dilakukannya ke negara adidaya tersebut.Masukan, saran, pertanyaan bisa juga ke Instagram menteri, ini 24 jam bisa kita akses
Menteri Edhy, dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diterima di Jakarta, Selasa, menutup kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat (AS), dengan menyapa 201 nelayan Indonesia di Honolulu, Hawai.
Baca juga: KKP kerja sama transfer teknologi induk udang dengan institut AS
Menteri Kelautan dan Perikanan RI itu memastikan menyerap semua keluhan dan masukan dari para nelayan yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera AS tersebut.
"Masukan, saran, pertanyaan bisa juga ke Instagram menteri, ini 24 jam bisa kita akses," kata Menteri Edhy.
Ke depan, Menteri Edhy memastikan akan terus berkomunikasi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia yang bertugas di Negeri Paman Sam tersebut.
Berdasarkan hasil pembicaraan dengan nelayan, menurut rilis KKP tersebut, diketahui gaji yang diterima berkisar 300-500 dolar AS per bulan, dan selama ini mendapat perlakuan yang cukup baik dari pemilik maupun kapten kapal.
Kendati demikian, lanjutnya, para nelayan nampaknya tidak memahami isi kontrak kerja dan tidak memiliki posisi tawar untuk menegosiasikan prasyarat kontrak, antara lain terkait keimigrasian AS dan asuransi.
Hal itu membuat mereka tidak memiliki visa AS dan asuransi kecelakaan kerja dan kesehatan yang jelas.
Dampak dari kondisi ini adalah mereka tidak diperkenankan meninggalkan area pelabuhan dan harus setiap saat siap kembali ke kapal saat pemeriksaan oleh petugas Imigrasi AS.
Selain itu apabila terjadi kecelakaan kerja, besaran tanggungan asuransi adalah hasil negosiasi saat itu.
"Jadi, ini teman-teman semua mudah-mudahan pertemuan ini menjadi catatan kita semua. Ada hal-hal yang perlu kita perbaiki. Saya tanya ke Pak Konjen, memang tidak mudah. Saya yakin kalau semuanya demi kepentingan kemanusiaan, Insya Allah Pak Konjen ya, (ini) jadi niat baik kita," kata Edhy.
Setiap tahun KJRI LA berkunjung ke Hawai untuk memberikan layanan keimigrasian dan kekonsuleran.
Salah satu yang menjadi prioritas dari kunjungan tersebut adalah para nelayan Indonesia yang tidak memiliki akses keluar kapal.
Sehingga pelayanan keimigrasian, seperti pembaruan paspor, SPLP, dan lainnya dilakukan di atas kapal tempat mereka bekerja, saat tengah sandar di Honolulu.
Baca juga: Hari Ikan Nasional, momentum penting tingkatkan konsumsi ikan
Baca juga: Menteri Edhy kunjungi AS guna perkuat budidaya udang Indonesia
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020