"Di 2020 ini semua kegiatan, event, dan promosi terhenti. Kami lihat dampaknya luar biasa ke dunia entertainment dan tidak adanya pengunjung di destinasi wisata," kata Rizki melalui jumpa pers virtual, Rabu.
"Kita harus tetap tunjukkan ke dunia kalau kita masyarakat yang optimistis, sehingga tidak bisa diam diri. DNA masyarakat Indonesia adalah kreatif. Jadi kita harus meraih audiens dan memberitahu dunia bahwa kolaborasi terbuka dan industri kreatif kita luar biasa," imbuhnya.
Baca juga: Tiga lokasi wisata prioritas dapat suguhan konser "Music Matters"
Baca juga: Kemenparekraf promosi lima destinasi wisata melalui konten digital
Bicara soal kolaborasi, Rizki mengatakan pihaknya telah bekerja sama promotor acara, asosiasi, hingga pegiat seni untuk bersama-sama bangkit.
Lebih lanjut, Rizki mengungkapkan bahwa di kuartal keempat tahun 2020, geliat acara (event) seni musik dan pertunjukan sudah mulai terlihat. Banyak penyelenggara dan promotor yang sudah tidak sabar untuk segera kembali meramaikan dunia hiburan. Ia mengatakan, pihaknya siap untuk mendukung.
"Kuartal keempat ini udah banyak teman-teman yang sudah punya acara untuk perform. Kita juga siap support. Namun, memang kondisi kesehatan masih jadi tantangan, sehingga masih harus digelar secara hybrid," kata Rizki.
Dukungan yang diberikan pemerintah, lanjut dia, salah satunya adalah mempersiapkan protokol kesehatan untuk penyelenggaraan event. Mulai dari kebersihan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.
Rizki menyebutkan, semua tahapan mulai dari penyelenggara dan penonton masuk ke tempat acara, pengaturan tempat duduk, dan perhatian lain untuk penyelenggara event sudah diberikan peraturan dan anjuran.
"Ini agar penonton dan pelaku tetap hati-hati. Di masa new normal ini belum ada vaksin. Namun kita bisa lakukan selama ada protokol kesehatan dan SOP," kata Rizki.
"Ada optimisme di sini, dan semoga vaksin segera ditemukan dan kita sehat juga, agar Indonesia bisa menjadi destinasi event di Asia Tenggara sebagaimana kata Menteri Wishnutama," pungkasnya.
Baca juga: Protokol kesehatan di tengah mulai pulihnya geliat wisata
Baca juga: Kemenparekraf diminta siapkan destinasi wisata alternatif
Baca juga: "Staycation" dan "roadtrip" tren favorit pemburu diskon wisata
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020