"Mudah-mudahan triwulan 4 tahun 2021 vaksin Merah Putih mulai bisa didistribusikan kepada masyarakat," kata Menristek dalam pembukaan rapat kerja Kementerian Riset dan Teknologi, di Jakarta, Jumat.
Menristek Bambang menuturkan untuk mendistribusikan vaksin, masih ada langkah-langkah yang harus dilakukan lebih dulu, yakni menyerahkan bibit vaksin kepada produsen vaksin yakni PT Bio Farma pada triwulan 1/ 2021.
Baca juga: Vaksin Merah Putih sebagai simbol kemandirian dan kemajuan Indonesia
Setelah itu, dilakukan scaling up, dan dilanjutkan dengan mulai dilakukan uji klinis tahap 1, 2, dan 3 secara bertahap.
Selanjutnya, hasil dari uji klinis akan ditinjau dan dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kemudian, perlu mendapat izin edar dari BPOM. Apabila semua proses itu bisa dilalui maka baru bisa memproduksi vaksin secara massal dan akhirnya produk tersebut bisa mulai diberikan kepada masyarakat melalui program vaksinasi.
"Tentunya kita berupaya yang terbaik karena kita ingin penanganan pandemi ini bisa sesegera mungkin kita lakukan," tuturnya.
Saat ini, pengembangan vaksin Merah Putih yang paling progresif adalah yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dengan menggunakan platform sub unit protein rekombinan.
Vaksin yang dibuat Eijkman tersebut telah mencapai kemajuan lebih dari 50 persen dari skala laboratorium.
#satgascovid19
Baca juga: Menristek harap ada standardisasi uji klinis nasional
Baca juga: Menristek: Vaksin merah putih simbol kemandirian bangsa
Baca juga: Satgas terus kawal pengembangan vaksin Merah Putih
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020