Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Linus Lusi mengatakan pembelajaran daring membutuhkan pendampingan serius dari guru dan orang dewasa di lingkungan peserta didik.Ini tugas terberat guru dan orang tua untuk memberi pemahaman dan mengarahkan anak-anak ke area pemahaman dan tindakan positif terhadap situasi yang terjadi di luar skenario pembelajaran
Pendampingan ini penting sehingga siswa dapat memiliki alternatif dalam memilih menu pembelajaran yang disajikan dalam perangkat tersebut, kata Linus Lusi kepada ANTARA di Kupang, Jumat.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan upaya pemerintah daerah untuk menguatkan karakter anak didik dengan tantangan belajar melalui daring atau online saat ini.
Baca juga: Serial web bisa jadi peluang perluas cerita dan karakter film
Baca juga: Pengamat : Belajar daring bukan kendala penguatan karakter
"Daring membutuhkan pendampingan serius dari guru dan orang dewasa di lingkungan peserta didik, sehingga siswa memiliki alternatif dalam memilih menu pembelajaran yg disajikan dalam perangkat tersebut karena saat memilih, tidak tertutup kemungkinan ada konten-konten yang tidak semestinya mereka lihat atau tonton," katanya.
"Ini tugas terberat guru dan orang tua untuk memberi pemahaman dan mengarahkan anak-anak ke area pemahaman dan tindakan positif terhadap situasi yang terjadi di luar skenario pembelajaran," katanya.
"Inilah pembiasan untuk memiliki filter ketahanan diri dalam melihat efek domino pembelajaran online," katanya.
Restorasi dan revolusi pembelajaran dalam penguatan karakter peserta didik dalam pilihan pembelajaran menjadi taruhan kompetensi terhadap peserta didik, terutama karakter terhadap budaya belajar akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Pembangunan karakter kunci lahirnya generasi emas berakhlak
Baca juga: Pembelajaran saat pandemi di Papua mesti kedepankan penguatan karakter
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020