Tadi malam, sudah dipanggil Gubernur, untuk membuka rumah sakit lapangan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang, dr Kohar Hari Santoso menyatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan pembukaan rumah sakit lapangan penanganan COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur.
Kohar mengatakan bahwa persiapan untuk operasional rumah sakit lapangan penanganan COVID-19 di Kota Malang tersebut, membutuhkan waktu, dan akan dilakukan secara bertahap untuk menangani pasien konfirmasi positif COVID-19.
"Tadi malam, sudah dipanggil Gubernur, untuk membuka rumah sakit lapangan. Namun, itu memerlukan persiapan," kata Kohar di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Baca juga: Pemprov Jatim tunda operasional RS lapangan COVID-19 di Kota Malang
Kohar menjelaskan rumah sakit lapangan tersebut, nantinya memiliki kapasitas untuk menangani pasien konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 300 orang. Namun, kapasitas tersebut akan dipersiapkan secara bertahap.
Menurut Kohar, pada tahap awal, kapasitas untuk menampung pasien konfirmasi positif COVID-19 akan disiapkan sebanyak 100 bed. Setelah itu, kapasitas akan ditambah, hingga nantinya optimal.
"Nanti kalau sudah dibangun, kapasitasnya bisa sampai 300 pasien, namun, untuk awal akan bertahap, mungkin kapasitasnya untuk 100 pasien dulu," kata Kohar.
Baca juga: Di Malang Raya, rumah sakit rujukan COVID-19 dapat bantuan ventilator
Kohar menambahkan persiapan untuk pembukaan rumah sakit lapangan penanganan pasien konfirmasi positif virus corona tersebut diperkirakan selama satu minggu ke depan. Setelah itu, diharapkan rumah sakit tersebut bisa segera dipergunakan.
"Secepatnya akan kami siapkan, mungkin dalam kurun waktu seminggu ini, setelah itu bisa dipakai," kata Kohar.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang Nur Widianto menambahkan Pemerintah Kota Malang telah melakukan koordinasi bersama Dinas Kesehatan Kota Malang terkait kapasitas rumah sakit untuk penanganan pasien COVID-19.
Baca juga: Pemkot Malang sebut kapasitas RS penanganan COVID-19 masih mencukupi
"Hasil koordinasi kami dan rekan-rekan Dinas Kesehatan yang melakukan konfirmasi ke beberapa rumah sakit rujukan di Kota Malang, memang iya (penuh), sebagaimana yang dimaksud," kata Widianto.
Widianto menambahkan rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kota Malang, selama ini memang tidak hanya diperuntukkan bagi warga Kota Malang, namun juga warga dari wilayah lain di Jawa Timur yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Gugus Tugas akan segera memberikan laporan ke Gubernur. Dan terkait rumah sakit lapangan, Pemerintah Kota Malang menunggu dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur," kata Widianto.
Baca juga: Pemkot Malang minta RS percepat penanganan jenazah pasien COVID-19
Keberadaan rumah sakit lapangan penanganan COVID-19 di Kota Malang itu, sebelumnya direncanakan bisa beroperasi pada akhir Oktober 2020. Namun, karena kasus COVID-19 mengalami penurunan, operasional rumah sakit lapangan tersebut ditunda.
Rumah sakit lapangan penanganan COVID-19, sebelumnya disiapkan di lapangan Poltekes yang terletak di Kawasan Idjen Boulevard, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Rumah sakit tersebut, bertujuan untuk mengurangi risiko penularan pada lingkungan keluarga.
Baca juga: Wali Kota Malang sebut warga sakit cenderung hindari RS besar
Rumah sakit lapangan penanganan COVID-19 tersebut nantinya sebagai alternatif rujukan pasien konfirmasi positif COVID-19 yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, saat kapasitas rumah karantina dan RSUD Kota Malang penuh.
Hingga saat ini, di wilayah Kota Malang, secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 2.277 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 2.037 orang dinyatakan sembuh, 234 orang dilaporkan meninggal dunia, dan sisanya masih berada dalam perawatan.
Baca juga: Pembangunan karakter kunci lahirnya generasi emas berakhlak
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020