Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh Asqalani di Banda Aceh, Senin, mengatakan senif zakat yang terbanyak adalah fakir miskin, kemudian zakat modal usaha dan beasiswa pendidikan.
"Zakat yang sudah disalurkan untuk tahun ini mencapai Rp9,7 miliar dengan enam dari delapan senif. Dua senif yang tidak ada yakni riqab atau budak yang dimerdekakan serta amil," kata Asqalani.
Selain menyalurkan zakat dalam bentuk uang, kata Asqalani, Baitul Mal juga menyalurkan zakat dalam bentuk pembangunan rumah. Pembangunan rumah tersebut ditujukan kepada kaum dhuafa.
Baca juga: Wapres minta Forum Zakat berikan pinjaman pemulihan pascapandemi
Baca juga: BAZNAS raih sertifikasi manajemen antisuap
"Untuk tahun ini ada 20 unit rumah dhuafa yang dibangun. Total rumah dhuafa yang dibangun sejak tiga tahun terakhir mencapai 62 unit. Nilai pembangunan Rp100 juta per rumah," kata Asqalani.
Terkait dana zakat, infaq, dan sedekah masyarakat yang dihimpun Baitul Mal Kota Banda Aceh, Asqalani menyebutkan hingga Oktober 2020 terkumpul mencapai Rp12 miliar.
Jumlah tersebut, jauh dari target. Target zakat, sedekah, dan infaq yang direncanakan pada 2020 sebesar Rp22 miliar. Baitul Mal Kota Banda Aceh berupaya memenuhi target tersebut, paling tidak sama dengan yang dihimpun pada 2019 yang jumlahnya mencapai Rp16 miliar.
"Rendahnya realisasi zakat, infaq, dan sedekah yang dihimpun akibat dampak pandemi COVID-19. Wabah COVID-19 menyebabkan badan usaha dan unit perekonomian yang selama ini menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah tidak berjalan," kata Asqalani.*
Baca juga: Rumah Zakat salurkan bantuan pakan satwa ke 13 kebun binatang
Baca juga: Kemenag canangkan Kampung Zakat di Papua
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020