"Pembentukkan Kampung Siaga Bencana ini bertujuan agar warga lebih tanggap dan siaga saat terjadi bencana apapun," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto usai kegiatan simulasi Kampung Siga Bencana di GOR Kelurahan Pengadegan, Kamis.
Kelurahan Pengadegan Kecamatan Pancoran memiliki dua rukun warga (RW) yang wilayah rawan banjir, yakni RW 01 dan RW 02.
Wilayah tersebut dikenal dengan nama Kampung Lubang di RW 01 terdapat tujuh dari 12 Rukun Tetangga (RT) yang rawan banjir, dengan jumlah kepala keluarga terdampak sebanyak 851 KK, sedangkan RW 02 hanya ada satu RT yang rawan banjir dengan jumlah warga terdampak sebanyak 267 KK.
Sebagai Kampung Siaga Bencana, BPBD memberikan berbagai mitigasi bencana kepada aparat pemerintahan dan penegakkan hukum serta warga, dimulai dari siaga, tanggap dan penanggulangan bencana.
"Mitigasi bencana kita berikan disesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19 saat ini," ujar Sabdo.
Lewat Kampung Siaga Bencana, lanjut Sabdo, diharapkan agar warga lebih siaga dan tanggap apabila terjadi bencana.
Selain di Kelurahan Pengadegan, Kampung Tangguh Bencana lainnya terdapat di Kelurahan Karet Tengsin di Jakarta Pusat, Kelurahan Pejagalan di Jakarta Utara, Kelurahan Cililitan di Jakarta Timur, Kelurahan Semanan dan Rawa Buaya di Jakarta Barat dan di Pulau Panggang serta Pulau Untung Jawa di Kabupaten Kepulauan Seribu.
Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali menyebutkan Kampung Lubang di Kelurahan Pengadegan memiliki luas area sekitar dua hektare.
Wilayah tersebut dikategorikan sebagai daerah paling berat terdampak banjir, apabila terjadi luapan Kali Ciliwung, ketinggian air bisa menggenangi pemukiman warga setinggi lima hingga tujuh meter.
"Wilayah ini berada di cekungan, jadi kalau benjir tenggelamnya bisa sampai atap rumah warga," tutur Marullah.
Sebagai Kampung Siaga Bencana, di Kelurahan Pengadegan dilaksanakan simulasi siaga, tanggap dan penanggulangan bencana.
Simulasi tersebut melibatkan berbagai pihak terkait, mulai dari Tagan, Polri, TNI, BPBD, PMI, Satpol PP, Sudin SDA, Damkar, Lingkungan, Tenaga Kesehatan, serta Sudin Perhubungan.
Melalui simulasi ini diharapkan warga dan aparat terkait sudah siap dan siaga ketiga bencana datang, salah satunya meminimalisir jatuhkan korban jiwa.
"Hari ini kita simulasikan siaga tanggap dan galang, semuanya tadi sudah ditunjukkan, kita tidak pernah berharap bencana itu datang, tapi manakala bencana itu datang kesiapan siagan sudah kita sampaikan," ungkap Marullah.
Baca juga: DKI bangun 50 kampung siaga bencana
Baca juga: DKI siapkan 30 kampung siaga bencana banjir
Baca juga: Dinsos DKI siagakan 225 orang antisipasi banjir
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2020