BMKG menyatakan bahwa gempa bumi yang terjadi di pada Jumat pukul 02.48.40 WIB dengan episenter koordinat 3,10 LU dan 98,13 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 41 km arah barat daya Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tidak berpotensi tsunami.Gempa terjadi pada kedalaman 133 km. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2
"Gempa terjadi pada kedalaman 133 km. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2," kata Kepala Stasiun Geofisikan BMKG Deliserdang Teguh Rahayu yang dihubungi dari Medan, Jumat.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi geser (Oblique-Thrust).
Guncangan gempa bumi itu dirasakan di Sidikalang dan Aceh Singkil III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ) .
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," demikian Teguh Rahayu.
Baca juga: Deteksi gempa, BMKG pasang WRS generasi baru di Kabupaten Karo-Sumut
Baca juga: Tujuh gempa getarkan wilayah Karo-Deliserdang
Baca juga: BPBD: tak ada rumah rusak gempa Karo
Baca juga: Satu mobil hancur akibat gempa di Karo
Pewarta: Juraidi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020