• Beranda
  • Berita
  • Pelayanan RSUD Tarakan mulai buka kembali secara terbatas

Pelayanan RSUD Tarakan mulai buka kembali secara terbatas

6 Desember 2020 21:12 WIB
Pelayanan RSUD Tarakan mulai buka kembali secara terbatas
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Tarakan M. Hasbi Hasyim mengatakan bahwa 121 tenaga kesehatan di rumah sakitnya tertular COVID-19. ANTARA/Susylo Asmalyah/am.

Mulai dibuka besok (Senin), tapi tetap ada pembatasan-pembatasan

Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kaltara, mulai buka kembali secara terbatas mulai hari Senin (7/12), setelah sejak 23 November 2020 tutup karena 125 tenaga kesehatan terkonfirmasi positif COVID-19.

“Mulai dibuka besok (Senin), tapi tetap ada pembatasan-pembatasan. Terutama pada poliklinik yang volumenya besar (banyak pengunjung),” kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Tarakan, M. Hasbi Hasyim di Tarakan, Minggu.

Baca juga: Dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia di Tarakan

Pengumuman dibukanya kembali Instalasi Gawat Darurat (IGD) seperti biasa ditandatangani Hasbi pada hari Sabtu (5/12).

Sebelumnya pihak manajemen RSUD milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melakukan tes usap kepada 705 tenaga kesehatannya, hasilnya 125 orang yang positif COVID-19.

Saat itu, untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk sementara hanya melayani pasien dengan kondisi gawat dan darurat.

Baca juga: BPBD Tarakan tidak memberi izin nobar debat kandidat selama pilkada

Baca juga: Petugas Satpol PP Tarakan masih temukan pelanggaran protokol kesehatan

Instalasi Rawat Jalan (poliklinik) untuk setiap klinik dilakukan pembatasan jumlah pasien dan pendaftaran disarankan melalui aplikasi pendaftaran daring. Instalasi Rehab Medik (fisioterapi) dilakukan pembatasan jumlah pasien.

Sebanyak 22 klinik di RSUD dilakukan pembatasan untuk pelayanan jumlah pasien yakni klinik orthopedi, bedah saraf, urologi, bedah umum, THT, mata, jantung, paru, TB DOTS, TB MDR, penyakit dalam, KGH, jiwa, kulit dan kelamin, saraf, anak, tumbang, bedah anak, gigi dan mulut, Medical Check Up (MCU), rehabilitasi medik/fisioterapi dan kandungan.

“Saat ini dari 125 orang yang positif, tinggal 50 orang yang masih positif dan tidak ada kormobid, karena mereka rata-rata berusia muda,” kata Hasbi.

Baca juga: Pemkot Tarakan lakukan pendampingan disabilitas selama masa pandemi

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Tarakan bertambah 60 orang


 

 

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020