• Beranda
  • Berita
  • Peneliti : Indeks kedisiplinan dan membaca pengaruhi capaian "PISA"

Peneliti : Indeks kedisiplinan dan membaca pengaruhi capaian "PISA"

7 Desember 2020 19:33 WIB
Peneliti : Indeks kedisiplinan dan membaca pengaruhi capaian "PISA"
Plt Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno, di Jakarta, Senin (7/12). (ANTARA/Indriani)

Peneliti Pusat Penelitian dan Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Fransisca Nur’aini Krisna mengatakan indeks kedisiplinan, rasa senang membaca dan strategi metakognisi membaca memiliki pengaruh positif terhadap capaian Programme for International Student Assessment (PISA) 2018.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kedisiplinan, rasa senang membaca dan strategi metakognisi membaca berpengaruh positif dan signifikan terhadap skor membaca siswa Indonesia pada PISA 2018 atau Program Penilaian Pelajar Internasional,” ujar Fransisca dalam pemaparan hasil penelitiannya di Jakarta, Senin.

Penelitian yang dilakukan Fransisca tersebut berjudul “Analisis Hasil-hasil PISA sebagai Bahan Rekomendasi Peningkatan Mutu Pembelajaran”.

Baca juga: Laporan PISA 2018, hanya satu persen bekerja seperti Mas Menteri

Dia menambahkan ketiga indeks tersebut berpengaruh positif terhadap skor matematika siswa Indonesia pada PISA 2018.

Fransisca merekomendasikan guru untuk mempunyai passion sebagai seorang guru, sehingga merasa senang, nyaman dan antusias dalam mengajar. Guru perlu menjaga iklim kedisiplinan dalam kelas, meningkatkan rasa senang membaca siswa dan mengoptimalkan praktik pembelajaran yang berpengaruh positif terhadap siswa.

Guru juga perlu melakukan upaya peningkatan kapasitas diri mulai dengan mencari berbagai sumber informasi, terkait umpan balik, metakognisi melalui buku, video pembelajaran, pelantar pembelajaran, pelatihan loka karya dan kegiatan lain.

“Selain itu, juga perlu menggali kreativitas diri dalam mengembangkan teknik atau metode pembelajaran, sehingga dapat melakukan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan,” paparnya.

Ia juga merekomendasikan kepala sekolah untuk mengupayakan berbagai hal yang dapat menfasilitasi peningkatan kompetensi guru dan peningkatan literasi siswa.

Sementara bagi pengawas sekolah, sebagai manajer sekolah perlu mengupayakan berbagai hal yang dapat menfasilitasi peningkatan kompetensi guru dan peningkatan literasi siswa. “Pemerintah dan pemerintah daerah juga dapat membuat program atau kebijakan yang mendukung peningkatan kompetensi guru dalam praktik mengajar,” ujarnya.

Plt Kepala Balitbang dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno, mengapresiasi para peneliti yang tetap bersemangat melakukan penelitian meskipun di tengah situasi pandemi COVID-19 yang tentu saja tidak mudah.

Baca juga: Skor Indonesia pada PISA 2018 di bawah rata-rata

Baca juga: Laporan PISA katakan siswa perempuan Indonesia raih skor lebih tinggi

 

“Kami menyampaikan apresiasi terhadap apa yang teman-teman lakukan dan terbukti hasil penelitian yang teman-teman lakukan sangat dibutuhkan untuk perbaikan kualitas pendidikan kita,” kata Totok.

Totok menyebut sejumlah hasil kerja keras yang telah dilakukan para peneliti di tengah pandemi, mulai dari modul pembelajaran dan kurikulum darurat. Hasil-hasil penelitian tersebut memiliki manfaat bagi pengembangan kualitas pembelajaran di Tanah Air.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020