Hal tersebut dikemukakan Husaema yang akrab disapa Emma di Makassar, Selasa.
Komisioner KPU Viryan Azis sebelumnya melansir, dari total 100.359.152 pemilih yang terdaftar dari 270 daerah yang menyelenggarakan Pemilihan Serentak pada 9 Desember 2020, terdapat 50.194.726 pemilih perempuan atau 50,2 persen.
Baca juga: SPAK Sulsel tampilkan permainan SEMAI pada peringatan HAN
Baca juga: Lili Pintauli diminta terus kampanyekan gerakan SPAK
Mencermati hal itu, Emma mengatakan, data itu menunjukkan bahwa perempuan menjadi kunci penting arah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia ke depan.
“Ini sebuah pilihan yang perlu ditentukan dalam pesta demokrasi di 270 daerah di Indonesia, pada 9 Desember 2020 ini. Karena adalah sebuah kenyataan jika suara perempuan berharga,” paparnya.
Alasannya, karena suara perempuan berharga untuk menjadi pintu masuk perjuangan bagi terbangunnya wajah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia yang berpihak pada kepentingan-kepentingan perempuan, anak, difabel, kelompok-kelompok marjinal dan lainnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, SPAK memberikan rambu-rambu untuk memilih calon pemimpin yang berkomitmen untuk memajukan 270 daerah di Indonesia dan memastikan keberagaman adalah kekayaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa;
Selain itu, paslon bersedia membuka peluang dan kebebasan bagi perempuan, anak, difabel, kelompok-kelompok marjinal dll di daerah, untuk berpartisipasi dan meraih prestasi dalam politik, demokrasi, ekonomi, pemerintahan dan pembangunan di semua sektor.
"Termasuk mengantarkan 270 daerah ini menjadi bagian penting dari setiap kebijakan nasional," tandas Emma.
Baca juga: Agen Saya Perempuan Antikorupsi KPK dinilai berhasil cegah korupsi
Baca juga: SPAK-Pemkot Surabaya rumuskan kurikulum anti korupsi
Baca juga: KPK apresiasi gerakan perempuan antikorupsi Kemenag SPAK
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020