• Beranda
  • Berita
  • Paslon "SanDi" unggul dalam hitung cepat JIP-LSI Denny JA

Paslon "SanDi" unggul dalam hitung cepat JIP-LSI Denny JA

9 Desember 2020 20:43 WIB
Paslon "SanDi" unggul dalam hitung cepat JIP-LSI Denny JA
Peneliti SIGI Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Divisi Strategis Dito Arief, pada saat mengumumkan hasil hitung cepat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malang, Rabu (9/12/2020). (ANTARA/Vicki Febrianto)

Dari versi kami, pasangan nomor urut 1 unggul dibandingkan dua pasangan lain, dengan memperoleh 45,99 persen suara

Hasil hitung cepat Jaringan Isu Politik (JIP) bersama Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan bahwa pasangan petahana nomor urut 1 Sanusi, dan Didik Gatot Subroto (SanDi) unggul 45,99 persen pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malang 2020.

Peneliti SIGI Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Divisi Strategis Dito Arief mengatakan bahwa pasangan "SanDi" unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya, yakni Lathifah Shohib, dan Didik Budi Muljono (LaDub) dengan suara sebanyak 41,60 persen, serta Heri Cahyono, dan Gunadi Handoko (Malang Jejeg) memperoleh 12,41 persen.

"Dari versi kami, pasangan nomor urut 1 unggul dibandingkan dua pasangan lain, dengan memperoleh 45,99 persen suara," kata Dito, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

Dito menjelaskan, hasil yang dikeluarkan JIP-LSI Denny JA tersebut, ada beberapa catatan menarik dari pelaksanaan Pilkada Kabupaten Malang. Menurutnya, suara yang diperoleh pasangan nomor urut 2, dan 3 memiliki total lebih dari 50 persen, atau mengungguli SanDi.

Menurut Dito, dari perolehan suara pasangan calon nomor urut 2, dan 3 tersebut, merupakan bukti adanya persaingan ketat antara petahana dengan pasangan LaDub. Namun, lanjut Dito, ketika dalam Pilkada ada lebih dari dua paslon, kondisi itu akan menguntungkan bagi petahana.

"Ketika pasangan calon yang berkontestasi lebih dari dua, itu menguntungkan petahana," ujar Dito.

Baca juga: Cabup petahana ajak warga Kabupaten Malang gunakan hak pilih

Baca juga: Warga Kabupaten Malang jalani isolasi mandiri salurkan hak pilih


Berdasarkan data JIP-LSI Denny JA, pasangan SanDi unggul pada lima daerah pemilihan yang dipetakan tim. Pasangan petahana tersebut, unggul pada Dapil I sebesat 49,71 persen, Dapil II 45,70 persen, Dapil III 49,04 persen, Dapil IV 46,01 persen, dan Dapil V sebesar 47,75 persen.

Sementara pasangan nomor urut 2 LaDub, unggul di Dapil VI dengan memperoleh suara sebanyak 42,94 persen, dan pada Dapil VII sebesar 45,71 persen. Pasangan Malang Jejeg, pada Dapil I hingga VII mendapatkan suara berkisar 7,77 persen sampai 18,08 persen.

Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 2.003.608 orang, dan ada 4.999 Tempat Pemungutan Suara (TPS), JIP-LSI Denny JA mengambil sampling dari 260 TPS, yang dipilih secara acak dan tersebar proporsional, dengan margin error kurang lebih satu persen.

"Ini bukanlah hasil resmi, kami tetap menunggu penghitungan dari KPU. Kami juga menghormati sejumlah lembaga survei lain yang melakukan rilis hitung cepat," tutur Dito.

Pada Pilkada Malang 2020 diikuti oleh tiga pasangan calon. Pasangan calon pertama adalah Sanusi, dan Didik Gatot Subroto (SanDi), yang merupakan pasangan petahana, dan diusung oleh enam partai politik. Pasangan tersebut, merupakan pasangan calon nomor urut 1.

Enam partai politik tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sementara untuk pasangan nomor urut 2 adalah Lathifah Shohib, dan Didik Budi Muljono (LaDub) yang diusung oleh dua partai politik yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), bersama Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Terakhir, adalah pasangan Heri Cahyono, dan Gunadi Handoko (Malang Jejeg) yang merupakan pasangan dari jalur perseorangan yang lolos dalam tahapan verifikasi faktual dukungan perbaikan, dan merupakan pasangan calon nomor urut 3.

Baca juga: Seorang pemilih di Kabupaten Malang meninggal saat akan mencoblos

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020