Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perikanan sebesar 1.739 ton dan menyerahkan sertifikat kesehatan kepada eksportir di Pelabuhan New Priok Container Terminal, Jakarta Utara, Kamis.Kita patut berbangga di situasi COVID-19 ini ekspor perikanan tumbuh 8,74 persen dari segi volume dan tumbuh 8,09 persen dari sisi nilai
"Kita patut berbangga di situasi COVID-19 ini ekspor perikanan tumbuh 8,74 persen dari segi volume dan tumbuh 8,09 persen dari sisi nilai," kata Menteri Syahrul Yasin Limpo dalam rilis di Jakarta, Kamis.
Menteri Syahrul memaparkan berdasarkan data Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) Jakarta II selama periode Januari-10 Desember 2020 volume ekspor perikanan mencapai 388.655 ton, tumbuh 8,74 persen dibanding periode yang sama 2019 yang mencapai 357.402 ton.
Tak hanya itu, ujar Menteri Syahrul, dari sisi nilai ekspor juga mengalami peningkatan sebesar 8,09 persen dengan total Rp20,57 triliun.
Baca juga: Menteri Kelautan dorong ekspor ikan dapat langsung dari Aceh
Dalam pelepasan ekspor tersebut Menteri Syahrul juga memberikan sertifikat kesehatan (Health Certificate) kepada para eksportir.
Sertifikat tersebut sebagai jaminan bahwa komoditas yang diperkirakan mencapai Rp129 miliar ini merupakan produk yang aman dikonsumsi dan bermutu.
Ia berharap ekspor perikanan bisa terus meningkat agar perekonomian nasional bisa segera bangkit.
"Kita percaya sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi pengungkit ekonomi di tengah pandemi," ujar Menteri Syahrul.
Adapun KKP, kata Menteri Syahrul, akan terus menghadirkan pelayanan prima kepada para pelaku usaha serta menawarkan kemudahan serta efisiensi meski di tengah pandemi
Baca juga: KKP susun daftar penyakit ikan berbahaya demi jaga kualitas ekspor
Sementara Kepala BKIPM Rina memaparkan ekspor perikanan yang dilepas hari ini akan dikirim ke sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Hong Kong, Vietnam, Jepang, China, Sri Lanka, Korea Selatan, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat, dan Kanada.
Adapun komoditas yang diekspor di antaranya sword fish, yellow fin tuna, cumi, sotong, udang, gindara, gurita, kakap, mahi-mahi, manyung, marlin, sarden, surimi, tenggiri, tuna dan ubur-ubur.
Rina menambahkan kegiatan ekspor ini dilakukan di tiga tempat secara serentak yakni di Koja, JICT, dan NPCT 1 dengan total 96 kontainer.
Ia memastikan bahwa di tengah pandemi, petugas BKIPM menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah kontaminasi virus.
Baca juga: Ekspor perikanan bermasalah, KKP perlu yakinkan pasar mancanegara
Baca juga: KKP perlu intensif komunikasi ke China atasi masalah ekspor perikanan
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020