Sebanyak 270 daerah di Indonesia yang menggelar Pilkada 2020 dengan rincian sembilan provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terdapat tujuh kabupaten yang menyelenggarakan pilkada serentak.
Tujuh daerah di Sultra yang dijadwalkan mencari pemimpinnya di masa lima tahun ke depan meliputi Kabupaten Muna, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Buton Utara, Wakatobi, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan.
Dari tujuh daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2020 di Sultra, tercatat diikuti sebanyak 18 pasangan calon.
Masyarakat telah usai menyalurkan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 di saat pemungutan suara.
Kabupaten Muna yang merupakan satu dari tujuh kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada masuk sebagai daerah yang dianggap rawan oleh pihak keamanan.
Karena masuk sebagai daerah rawan, maka pihak TNI-Polri berupaya mengawal pesta demokrasi lima tahun di daerah tersebut agar terhindar dari pertikaian dan gesekan antara masa pendukung ataupun simpatisan dari masing-masing pasangan calon (Paslon).
Di Kabupaten Muna, terdapat dua pasangan petahana dan penantang. Total keseluruhan TPS yang ada di Kabupaten Muna sebanyak 409 TPS dengan jumlah daftar pemilih tetap atau DPT sebanyak 143.128 pemilih.
Dalam mengawal pesta demokrasi yang sehat dan demokrasi yang aman, semua pihak, baik penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan pihak keamanan (TNI-Polri) terus bersinergi.
Baca juga: Kepala Polres Muna: Jangan ada konvoi euforia kemenangan
Potokol kesehatan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara menerapkan protokol kesehatan dengan ketat guna melindungi para pemilih dari penyebaran Coronavirus disease 2019 atau COVID-19.
Salah satunya Tempat Pemungutan Suara (TPS) 009 di SDN 4 Kecamatan Batalaiworu, Raha, dimana para calon pemilih membawa KTP atau suket, dan alat tulis pribadi untuk mencatat nama mereka masing-masing.
Sebelum para calon pemilih masuk ke ruang TPS terlebih dahulu diarahkan oleh panitia atau penyelenggara untuk melakukan cuci tangan, kemudian sebelum masuk ke ruang TPS para calon pemilih juga diwajibkan menggunakan sarung tangan yang disediakan oleh penyelenggara dan masker.
Panitia penyelenggara juga mengatur setiap kursi para calon pemilih guna menjaga jarak dan menghindari bentuk kerumunan massa untuk terhindar dari virus COVID-19.
Begitupun pantauan di TPS 001 Kelurahan Wamponiki, TPS 002 Kelurahan Laende juga menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Pihak keamanan juga terlihat memantau di setiap TPS. Pemilihan juga berjalan lancar. Setiap calon pemilih mengantre menunggu giliran namanya dipanggil satu persatu.
Wa Iti (50) salah satu calon pemilih di TPS 009 mengatakan, dirinya tidak takut untuk menyalurkan hak pilihnya, karena ia percaya penyelenggara menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Kita disuruh bawa pulpen sendiri. Kita tidak takut untuk datang di TPS karena pasti protokol kesehatan dilakukan oleh penyelenggara," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara telah mengimbau seluruh pemilih agar memperhatikan waktu pencoblosan pada saat pemungutan suara pada 9 Desember 2020, guna menghindari kerumunan.
Ketua KPU Muna Kubais mengatakan pemberian jadwal waktu kepada pemilih untuk menghindari kerumunan guna melindungi warga dari penyebaran COVID-19 sehingga merasa aman ketika menyalurkan hak pilihnya di TPS.
"Kami harapkan pemilih agar memperhatikan waktu atau jam pencoblosan saat pemungutan suara dalam pemilukada serentak 9 Desember," kata Kubais, usai rakor persiapan pemungutan suara bersama Bawaslu dan IO masing-masing pasangan calon serta aparat keamanan yang dilaksanakan di Kantor KPU Muna, Selasa.
Selain itu, sebagai upaya dalam pencegahan penyebaran COVID-19, KPU Muna telah menyiapkan APD di setiap TPS serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik kepada para pemilih maupun penyelenggara pemungutan suara.
Baca juga: KPU Sultra ajak semua pihak sukseskan pilkada dengan protokol COVID-19
Berjalan kondusif
Polres Muna menyampaikan suasana kamtibmas pemilihan calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) relatif berjalan kondusif dan aman.
"Untuk situasi pencoblosan dan untuk situasi kamtibmas di Kabupaten Muna ini relatif kondusif," kata Kapolres Muna AKBP Debby Asri Nugroho, di Muna, Rabu.
Ia menyampaikan untuk pengamanan, Polres Muna dibantu dari Satuan Brimob Nusantara pengiriman dari Polda Lampung, satu kompi brimob Polda Sultra, satu pleton Dalmas Polda Sultra, dan dibantu oleh pihak TNI satu pleton dari Bataliyon 725 Woroagi.
"Untuk di anggota Polres Muna itu kekuatannya 450 personel, 2/3 itu turun ke lapangan untuk pengaman, terus di BKO dari Polda Sultra 92 personel Brimob, dari Polda Lampung 100 personel, Pleton Dalmas Polda Sultra itu ada 30 personel," tutur AKBP Debby.
Dari 409 tempat pemungutan suara (TPS) setiap personel ditempatkan di setiap TPS untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan juga memantau penerapan protokol kesehatan saat proses pencoblosan.
"Untuk TPS di Kabupaten Muna ada 409 jadi 1 TPS itu diberdayakan satu personel. Jadi jumlah personel yang mengamankan di setiap TPS itu 409 personel," katanya.
Selain itu, menurut dia, seluruh wilayah di Kabupaten Muna tidak ada yang dikategorikan daerah aman, namun menjadi fokus antisipasi dari pihak keamanan.
"Kita di Kabupaten Muna ini, tidak ada titik aman, semuanya harus serba hati-hati, semua kita sebutkan di TPS itu rawan ada potensi potensi yang perlu kita antisipasi," tutur Debby.
Larang konvoi kemenangan
Polres Muna mengimbau pendukung dan pasangan calon bupati dan wakil bupati tidak konvoi meluapkan euforia kemenangan guna menghindari berkumpulnya massa dalam jumlah yang banyak untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami melakukan upaya awal yaitu mengimbau supaya dari masing-masing paslon untuk bisa menahan diri dan bisa memberikan pemahaman kepada simpatisannya untuk tidak melakukan hal-hal yang berkaitan yang sifatnya euforia sesaat dalam penghitungan suara," kata Kepala Polres Muna, AKBP Debby A Nugroho, di Muna, Rabu.
Polisi akan berpatroli guna mengantisipasi relawan atau simpatisan dari pasangan calon melakukan konvoi atau kegiatan euforia itu.
"Dan pada pukul 15.00 Wita kita juga melaksanakan apel untuk menghalau atau mengeliminir kegiatan-kegiatan dari masing-masing paslon ketika meluapkan euforia sebagaimana mengklaim kemenangan masing-masing," ujarnya.
Ia menyatakan, polisi melakukan berbagai upaya antisipasi yakni melakukan operasi gabungan baik dari TNI-Polri untuk mencegah situasi tetap baik.
"(Jika ada gesekan) kami tetap menggunakan apa yang menjadi atensi, apabila ingin mengganggu pesta demokrasi ini akan berhadapan dengan proses hukum," katanya.
Baca juga: KPU Kabupaten Muna kunjungan kerja ke KPU Medan
Patroli skala besar
Kepolisian Resort Muna bersinergi bersama Kodim 1416 Muna, Satuan Brimob Nusantara dan Dalmas Polda melakukan patroli skala besar usai pencoblosan di tempat perhitungan suara (TPS) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muna
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sultra, Kombes Polisi Darma Sinaga mengatakan usai tahapan pencoblosan dikhawatirkan antar loyalis bakal melakukan perayaan kemenangan yang dinyatakan sepihak oleh masing-masing pasangan calon, sehingga dikhawatirkan akan terjadi konflik antara pendukung.
Dikatakannya, pihaknya melakukan pengamanan di beberapa titik dengan melakukan patroli skala besar di lokasi yang dianggap rawan dan berpotensi terjadinya kekacauan antar pendukung pasangan calon.
"Sebaiknya proses kemenangan diselenggarakan di masing-masing paslon kemudian bersilaturahmi kepada panitia serta bersyukur atas semua kerja keras yang telah dihasilkan," katanya.
Dijelaskannya, beberapa titik yang dianggap rawan seperti di simpang pertokoan, jalan Sukowati, simpang Lorpek Jalan Panegoro.
"Kami mengharapkan agar para simpatisan bisa melakukan euforia dan doa bersama di Posko masing-masing," ujarnya.*
Baca juga: PKB prioritaskan usung kader di Pilkada Kabupaten Muna
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020