Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Ofy Sofiana mengatakan kinerja pustakawan harus berorientasi pada kepuasan pemustaka.
“Pustawakan harus berorientasi pada pemustaka atau pengguna layanan perpustakaan. Pemberian penghargaan kepada pustakawan pelayanan publik merupakan salah satu bentuk pembinaan pegawai berdasarkan sistem merit sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,” ujar Ofy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Perpusnas memberikan penghargaan pada pustakawannya yang sudah memberikan layanan profesional dan prima kepada masyarakat. Selain itu, Perpusnas juga memberikan apresiasi kepada pemustaka terbaik yang telah memanfaatkan layanan Perpusnas.
Baca juga: Perpustakaan Nasional berkomitmen cetak ASN profesional
Pustakawan Muda Perpusnas Agung Dwi Setyo Nurcahyo dan Pustakawan Muda Hety Setiawati terpilih menjadi pustakawan pelaksana pelayanan publik terbaik. Sementara penghargaan pemustaka terbaik diberikan kepada mahasiswa Universitas Islam Jakarta, Yusuf Rizal Tuloti dan Zubair Hakim Abdul Jabbar yang berusia empat tahun.
“Pemberian penghargaan kepada pustakawan pelayanan publik di Perpustakaan Nasional diharapkan dapat mendorong semangat kerja dan profesionalisme pustakawan dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Karena esensinya layanan perpustakaan yang diberikan, harus dapat memuaskan pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasinya,” kata dia.
Selain menjalankan mandat undang-undang, Ofy Sofiana menjelaskan, pemberian penghargaan ini menunjukkan kesiapan Perpusnas dalam melaksanakan reformasi birokrasi.
Baca juga: Pandemi COVID-19 tingkatkan minat baca di sejumlah negara
Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah II Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Noviana Andrina, mengatakan apresiasinya kepada Perpusnas yang memberikan penghargaan kepada pustakawan telah yang memberikan layanan terbaik kepada pemustaka.
Dengan layanan dan fasilitas gedung yang lengkap tersebut, Perpusnas diharapkan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam mencerdaskan bangsa.
“Bagi yang melihat di perpustakaan karena ini adalah pintu masuk, ketika kita bisa membaca semua literatur yang ada di sini, itu akan menjadi manusia yang unggul,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas Teguh Purwanto menjelaskan dalam pemilihan pustakawan pelaksana pelayanan publik terbaik, penilaian dilakukan berdasarkan kedisiplinan, perilaku kinerja, dan inovasi. Nama-nama pustakawan terbaik dipilih berdasarkan hasil penilaian dari pemustaka yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner, kemudian seleksi presentasi secara virtual.
Baca juga: Perpusnas dorong kapasitas dan jumlah pustakawan profesional meningkat
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020