• Beranda
  • Berita
  • Menteri: GeNose miliki akurasi di atas 90 persen deteksi COVID-19

Menteri: GeNose miliki akurasi di atas 90 persen deteksi COVID-19

18 Desember 2020 20:12 WIB
Menteri: GeNose miliki akurasi di atas 90 persen deteksi COVID-19
Tenaga kesehatan mengambil embusan nafas seorang warga untuk deteksi COVID-19 menggunakan GeNose. ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

disebarluaskan pada awal tahun depan

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan berdasarkan hasil sementara dari uji validasi, alat skrining COVID-19 memiliki tingkat akurasi di atas 90 persen untuk mendeteksi COVID-19.

"Dari hasil sementara tingkat akurasinya di atas 90 persen artinya GeNose bisa dipakai sebagai alat deteksi untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang dalam acara roadshow Laboratorium Mobile BSL-2 varian bus di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat.

GeNose merupakan alat skrining dan diagnostik COVID-19 berbasis embusan nafas yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada.

GeNose adalah alat non-invasif dan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam menganalisis keberadaan COVID-19.

Baca juga: Menristek: GeNose bisa deteksi COVID-19 kurang dari tiga menit

Menristek Bambang menuturkan saat ini pihak Universitas Gadjah Mada sedang mengurus izin edar di Kementerian Kesehatan karena sudah selesai melakukan uji validasi.

Dalam uji validasi tersebut, dilakukan pembandingan akurasi antara kelompok yang diuji dengan tes PCR dab GeNose untuk melihat konsistensi hasilnya.

"Kalau sudah izin edar bisa keluar bulan ini dan bisa disebarluaskan pada awal tahun depan," tuturnya.

Dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta, Menristek Bambang juga menyerahkan beberapa produk inovasi COVID-19 sebagai rangkaian program Bakti Inovasi di Universitas Gadjah Mada dan hasil teknologi tepat guna kepada Provinsi Yogyakarta sekaligus menyerahkan surat Keputusan Menteri terkait Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih dan meninjau operasional Laboratorium Mobile BSL 2 versi bus.

Baca juga: Menteri: GeNose untuk skrining COVID di tahap uji validasi skala besar

Bakti Inovasi merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN kepada masyarakat untuk meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi, dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

Menteri Bambang menyerahkan sejumlah produk inovasi yang dapat membantu penanggulangan COVID-19 kepada Provinsi Yogyakarta.

Produk inovasi yang diserahkan tersebut antara lain: Rapid Test RI-GHA sebanyak 4.000 unit, robot pelayan kesehatan RAISA sebanyak tiga unit, Stick flocked swab UI sebanyak 60.000 unit, dan paket imunitas yang berisi Wedang Uwuh, Teh Jahe, Virgin Coconut Oil (VCO), Vitamin OST-D, Minyak Kayu Putih, Curcuma Pro, Permen Cajuput, dan Teh Dia.

Baca juga: Kemristek perkenalkan 27 produk Bakti Inovasi untuk difusi teknologi



 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020