• Beranda
  • Berita
  • SAR gabungan evakuasi warga Makassar yang terjebak banjir

SAR gabungan evakuasi warga Makassar yang terjebak banjir

24 Desember 2020 20:39 WIB
SAR gabungan evakuasi warga Makassar yang terjebak banjir
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi terhadap korban yang terdampak banjir akibat cuaca buruk disertai dengan peningkatan debit air Sungai Biring Jene Kabupaten Maros, Sulsel. ANTARA/Handout/aa.
Personel gabungan TNI-Polri bersama regu pencarian dan pertolongan (SAR) Makassar bergerak cepat mengevakuasi warga yang korban banjir dengan menggunakan perahu karet.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, Kamis, mengatakan evakuasi warga terdampak banjir dilakukan setelah debit air di Sungai Biring Jene, Kabupaten Maros mengalami peningkatan debit air.

"Adanya peningkatan debit air ditambah curah hujan yang sangat deras selama beberapa hari membuat pemukiman warga direndam banjir," ujarnya.

Evakuasi atas warga korban banjir dilakukan di tiga titik berbeda, yakni Jalan Poros Katimbang Raya, depan Perumahan Kodam III menuju pasar BTP dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.

Baca juga: Dampak banjir Makassar 3.143 warga mengungsi

Baca juga: Cuaca ekstrem, ratusan rumah di Makassar direndam banjir


Kemudian di Perumahan BTP Blok AC dan AD Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar dengan ketinggian air mencapai paha orang dewasa. Serta di Perumahan BTP Blok AF dan AE yang ketinggian airnya juga mencapai paha orang dewasa.

Kombes Pol Ibrahim Tompo menerangkan, evakuasi yang dilakukan oleh personel gabungan itu menggunakan perahu karet milik Dinas Sosial Makassar.

"Berdasarkan laporan yang kami terima jika tiga titik lokasi banjir ini merupakan langganan banjir tahunan. Jadi tidak heran jika terjadi banjir, tetapi sebelum itu tiba memang harus diantisipasi," katanya.

Akibat banjir yang melanda, akses jalan yang menghubungkan kampung Biring Jene, Kabupaten Maros dan Perumahan Kodam III tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kombes Pol Ibrahim Tompo juga menyampaikan himbauan agar seluruh masyarakat dapat semakin meningkatkan kewaspadaan dan hati-hati saat melakukan aktivitas terutama saat cuaca kurang bersahabat.

"Namanya bencana alam, tidak bisa diprediksi namun bisa diusahakan untuk menghindari seperti dengan tidak berkendara saat cuaca hujan yang disertai angin kencang atau bahkan banjir demi keselamatan bersama," ucapnya.*

Baca juga: 10 korban banjir bandang Luwu Utara belum ditemukan, sebut Basarnas

Baca juga: Mapala UMI dan PMI PNUP Makassar kirim relawan ke Luwu Utara

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020