berbagi bantuan kebutuhan pokok dan peralatan wirausaha bagi masyarakat pelosok yang terdampak COVID-19.
Ketua Pengurus YIIM, Chrisbiantoro melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan bantuan yang diberikan berupa masker, kebutuhan bahan pokok dan vitamin bagi 100 kepala keluarga (KK) per wilayah di Indonesia.
"Kita menutup tahun program 2020 dengan menyalurkan beberapa bantuan sosial dan kemanusiaan," kata Chrisbiantoro.
Sejak 15-29 Desember, bantuan dari lembaga non profit itu disebar kepada masing-masing
100 KK di Pulau Biak Papua, Kabupaten Maluku Tengah, Halmahera Maluku Utara, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Bekasi.
Kemudian masing-masing sebanyak 100 kepala keluarga lainnya di Kendari (Sulawesi Tenggara), Bengkulu dan Kalimantan Utara.
Selain kebutuhan pokok, YIIM juga menyerahkan bantuan alat usaha untuk dua alumni pelatihan kelas tata rias agar dapat mengembangkan wirausaha setelah mendapatkan keterampilan.
Baca juga: YIIM nilai ekonomi tumbuh bila negara damai dan HAM dihormati
Baca juga: YIIM-PT Insight Investments salurkan sembako dan alat pertanian
Bahkan YIIM menindaklanjuti kerja sama dengan Universitas Bung Karno (UBK) yang memberikan dua beasiswa kepada alumni kelas kewirausahaan, yaitu Human Hazan (barista) dan Hermanto (barber).
Kemudian YIIM memberikan bantuan peralatan wirausaha kepada tiga mahasiswa berprestasi di UBK, yakni Alfian Haviz (Samsara.pro), Thea Aprilia (Neochology) dan Rosa Maria Babys (Bakso Ikan Tenggiri Sorong).
Chrisbiantoro juga membantu para alumni kelas kuliner yang digagas YIIM berlatar belakang pekerja serabutan, pedagang kecil dan pemulung di daerah Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Chrisbiantoro menegaskan pihaknya mendukung pemerintah menjalankan program pembangunan berkelanjutan di Indonesia terutama mencegah kemiskinan dan pengangguran.
Salah satu panitia pembagian bantuan asal Sorong, Papua Barat dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Biak, Immanuel Rumayom menuturkan masyarakat mengharapkan berbagai bantuan karena mengalami kesulitan ekonomi saat menghadapi pandemi COVID-19.
Perwakilan PT Insight, Dwi Laksmi Anggita Sari menyatakan bantuan tersebut sebagai program sosial dan kemanusiaan dalam mewujudkan semangat membawa investasi untuk perubahan sosial yang lebih baik.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020