Dedy merinci warga terdampak banjir tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bukit Bestari 199 jiwa dari 49 KK, Kecamatan Tanjungpinang Barat 60 jiwa dari 15 KK, dan Kecamatan Tanjungpinang Timur 2.951 jiwa dari 949 KK.
"Total ada 80 kejadian banjir dan 27 titik rumah tergerus tanah longsor," ujar Dedy di Tanjungpinang, Senin (4/1).
Baca juga: Banjir landa sejumlah wilayah di Tanjungpinang
Baca juga: Banjir terjadi di sejumlah perumahan Tanjungpinang
Ia mengatakan pendataan terhadap kerusakan bangunan fisik seperti rumah dan infrastruktur akibat kejadian ini masih terus dilakukan oleh BPBD bersama instansi terkait.
Secara umum, katanya, kerusakan yang paling banyak terimbas banjir dan longsor adalah kawasan perumahan di Kecamatan Tanjungpinang Timur. "Kecamatan Tanjungpinang Timur menjadi wilayah paling parah terkena banjir dan longsor," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan sejauh ini masing-masing kecamatan atau kelurahan terdampak bencana sudah mendirikan posko bencana untuk menampung warga yang rumahnya terendam banjir maupun longsor.
Pemkot Tanjungpinang juga telah menyalurkan sejumlah bantuan untuk para pengungsi, seperti kebutuhan makan, minum hingga pakaian.
"Bagi pihak-pihak yang ingin memberikan bantuan kepada pengungsi bisa langsung turun ke posko bencana," tuturnya.
Ia mengimbau agar warga Tanjungpinang menjauhi tempat-tempat yang berpotensi terdampak bencana alam, terutama longsor, karena kejadian ini berpotensi masih akan terjadi di tengah kondisi cuaca ekstrem pada awal tahun 2021.
Baca juga: Sejumlah kendaraan mogok akibat jalan tergenang di Tanjungpinang
Banjir dan longsor di Tanjungpinang terjadi pada Sabtu (2/1), setelah diguyur hujan sedang hingga lebat sejak Jumat (1/1).
Pewarta: Ogen
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021