Angka ini menurun drastis dari harga jual tuna tertinggi tahun lalu di lelang pertama Toyosu seharga 193 juta yen.
Salah satu penawar utama, Kiyomura Corp, mengatakan mereka menahan diri untuk tidak menawar tinggi tahun ini karena khawatir sejumlah besar pelanggan akan terdorong untuk berduyun-duyun ke restoran mereka karena lelang mahal untuk tuna berkualitas tinggi biasanya menarik perhatian media.
Pemerintah mengatakan, makan dan minum di luar rumah adalah salah satu penyebab utama infeksi virus corona.
Harga jual lelang tuna pertama berfluktuasi dari tahun ke tahun di Jepang, rekor tertinggi adalah tahun 2019 sebesar 333,6 juta yen.
"Penyebaran virus corona baru akan dapat diatasi setelah vaksin dan pengobatan bisa dijangkau banyak orang," kata Koh Ehara, presiden perusahaan grosir Tohto Suisan seperti dikutip dari Reuters pada Selasa.
"Hingga hari itu tiba, kami, sebagai satu tim dari semua yang ada di pasar ini, bertekad untuk terus menjaga kestabilan pasokan makanan segar tanpa gangguan."
Baca juga: Tuna laku dilelang Rp17 miliar di Jepang
Baca juga: Indonesia berhasil raih tambahan kuota tangkapan ikan tuna sirip biru
Baca juga: Apakah ikan tuna kalengan aman dikonsumsi?
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021