Saham Tokyo ditutup beragam pada perdagangan Rabu, karena pembelian yang didorong kenaikan Wall Street diimbangi oleh penjualan yang dipicu penguatan yen saat kekhawatiran atas kemungkinan darurat virus selama sebulan di wilayah Tokyo yang akan diumumkan akhir minggu ini.Indeks acuan Nikkei 225 merosot 102,69 poin atau 0,38 persen menjadi 27.055,94 poin
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 102,69 poin atau 0,38 persen, dari penutupan Selasa (5/1/2021), menjadi mengakhiri perdagangan di 27.055,94 poin. Sehari sebelumnya, indeks Nikkei 225 juga berkurang 99,75 poin atau 0,37 persen menjadi di 27.158,63 poin.
Sementara itu, dikutip dari Xinhua, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo bertambah bertambah 4,96 poin atau 0,28 persen, menjadi berakhir pada 1.796,18 poin. Indeks Topix berkurang 3,37 poin atau 0,19 persen menjadi 1.791,22 poin pada akhir perdagangan Selasa (5/1/2021).
Saham-saham perusahaan yang terkait dengan peralatan listrik dan bahan kimia mencatat penurunan yang signifikan, sementara saham-saham pertambangan dan transportasi laut merupakan yang diuntungkan paling banyak pada penutupan perdagangan.
Baca juga: Saham Korsel balik merosot, Indeks KOSPI anjlok 0,75 persen
Baca juga: Saham Filipina berakhir jatuh lagi, Indeks PSE tergelincir 1,21 persen
Baca juga: Saham Tokyo bervariasi, ditopang Wall Street namun tertekan yen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021