• Beranda
  • Berita
  • 201 petugas RSUD Tarakan positif COVID-19, penutupan diperpanjang

201 petugas RSUD Tarakan positif COVID-19, penutupan diperpanjang

8 Januari 2021 18:44 WIB
201 petugas RSUD Tarakan positif COVID-19, penutupan diperpanjang
Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD Tarakan, M. Hasbi Hasyim. ANTARA/ Susylo Asmalyah

Pihak RSUD Tarakan akan melakukan perpanjangan penutupan total beberapa pelayanan yaitu Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik), Instalasi Bedah Sentral dan Pemeriksaan PCR Mandiri.

Sebanyak 201 petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kalimantan Utara positif COVID-19 dan penutupan pelayanan rawat jalan diperpanjang hingga 17 Januari 2021.

"Itu hasil dari tracing yang kita lakukan," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD Tarakan, M. Hasbi Hasyim di Tarakan, Jumat.

Jumlah petugas di RSUD Tarakan yang terpapar COVID-19 pertanggal 7 Januari 2021 semakin meningkat untuk dokter spesialis sebanyak enam orang, dokter umum/gigi sebanyak 15 orang, kefarmasian sebanyak 67 orang, perawat/bidan sebanyak 77 orang, tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 11 orang dan nonnakes sebanyak 34 orang.

Pihak RSUD Tarakan akan melakukan perpanjangan penutupan total beberapa pelayanan yaitu Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik), Instalasi Bedah Sentral dan Pemeriksaan PCR Mandiri.

Pelayanan akan ditutup mulai tanggal 11 Januari 2021 sampai dengan 17 Januari 2021, dibuka kembali pada tanggal 18 Januari 2021.
Baca juga: 113 orang di RSUD Tarakan positif COVID-19, rawat jalan ditutup
Baca juga: Pelayanan RSUD Tarakan mulai buka kembali secara terbatas


Sedangkan pelayanan yang masih dibuka yakni Instalasi Rehab Medik (fisioterapi) pendaftaran via online untuk pasien yang sudah terprogram dan rujukan masih berlaku, Unit Hemodialisa pendaftaran manual dan pemeriksaan rapid antigen mandiri.

"Saat ini kapasitas 100 bed sudah penuh, ekstra bed dikeluarkan tidak banyak hanya 10 bed," kata Hasbi.

Ditambahkannya bahwa penambahan tempat tidur bisa lebih dari itu, tapi kalau taruhnya di koridor itu tidak etis dan tidak memenuhi syarat.

Selain itu, masalah dengan nakes yang terpapar COVID, resiko kelelahan yang ada takutnya terpapar juga.

"Saat ini, kita susah cari tenaga (kesehatan). Sudah mengumumkan membutuhkan 15 tenaga farmasi, kurang dari 10 orang yang mendaftar bahkan ada yang mundur begitu tahu mau ditaruh di ruang COVID," kata Hasbi.
Baca juga: 121 tenaga kesehatan di RSUD Tarakan positif COVID-19

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021