Sembilan mitos umum tentang perawatan kulit

18 Januari 2021 10:38 WIB
Sembilan mitos umum tentang perawatan kulit
Ilustrasi - Perawatan kulit. ANTARA/Shutterstock.
Dunia kecantikan penuh dengan mitos seputar perawatan kulit dan kebanyakan orang percaya akan hal tersebut.

Untuk membantu memisahkan antara fakta dan mitos, berikut adalah 10 mitos perawatan kulit yang paling umum, seperti dilansir dari Health pada Senin.

Baca juga: Tips pilih produk perawatan wajah yang sesuai tipe kulit

Baca juga: Tren skincare hingga fesyen tahun 2021


Produk mahal, hasil bagus
Dokter kulit Kavita Mariwalla, MD yang berbasis di New York mengatakan tidak semua produk perawatan kulit yang mahal bekerja lebih baik daripada produk perawatan kulit yang lebih murah.

"Ini semua tentang formulasi," kata Dr. Mariwalla.

Karena itu, bahan-bahan tertentu, seperti vitamin C, memang perlu diformulasikan dengan benar agar bekerja secara efektif, dan ini yang bisa membuatnya lebih mahal.

Dr. Mariwalla mengatakan dalam memilih pelembab dan pembersih, perhatikan label formula yang digunakan daripada melihat harganya.

Kulit berminyak tidak butuh pelembab
Kulit berminyak masih bisa mengalami dehidrasi. Stacy Chimento, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di Riverchase Dermatology di Miami mengatakan pelembab berkontribusi pada produksi minyak yang berlebihan sebagai cara untuk mengkompensasi dehidrasi yang berlebihan.

Menggunakan pelembab secara teratur pada akhirnya dapat membuat kulit Anda tidak terlalu berminyak karena akan membantu menyeimbangkan produksi minyak. Kuncinya adalah memilih formula yang ringan dan bebas minyak.

Semakin tinggi SPF di tabir surya, semakin baik
Pertama dan terpenting adalah SPF hanya mengukur perlindungan produk terhadap sinar UVB, yang menyebabkan kulit terbakar.

Sebagai contoh, SPF 100 hanya memblokir 99 persen sinar UVB, sedangkan SPF 50 persen 98 persen dan SPF 30 96,7 persen.

Oleh karena itu, mengapa rekomendasi umum adalah tetap menggunakan rumus spektrum luas yang menghalangi sinar UVA dan UVB dengan setidaknya SPF 30.

Untuk mendapatkan perlindungan optimal, Anda harus mengoleskan tabir surya dalam jumlah yang memadai. Namun tidak salah juga jika Anda menggunakan SPF tinggi saat harus berada di bawah sinar matahari langsung dan tidak berencana untuk mengaplikasikan ulang.

Lingkar hitam pada mata pertanda lelah
Perubahan warna di sekitar mata terjadi ketika darah dan cairan tidak tersirkulasi secara efisien. Kurang tidur memang bisa memperburuk masalah tersebut tapi itu bukan satu-satunya penyebab.

Lingkar mata hitam adalah tanda bahwa Anda kekurangan zat besi atau tidak mendapatkan cukup oksigen. Lingkaran hitam juga jauh lebih menonjol pada kulit yang lebih tipis, yang secara alami terjadi seiring bertambahnya usia.

Krim mata akan sulit untuk mengatasi lingkaran hitam, tetapi menggunakan formula yang mengandung kafein (dikenal membantu meningkatkan sirkulasi dan menyempitkan pembuluh darah) dapat membantu.

Baca juga: Enam kandungan "skincare" yang akan jadi tren di 2021

Pori-pori bisa membuka dan menutup
Dr. Chimento mengatakan pori-pori tidak membuka atau menutup seperti jendela. Yang dimaksud dengan jenis terminologi yang salah ini adalah pori-pori dapat melebar atau merenggang karena pengaruh usia, suhu dan genetika, ditambah lagi dengan tersumbatnya kotoran dan minyak.

Cara terbaik untuk meminimalkan tampilan pori-pori adalah pengelupasan secara teratur.

Pakai tabir surya hanya saat panas

Meskipun Anda mungkin tidak melihat matahari atau berada di luar rumah, radiasi ultraviolet hadir di siang hari dan selalu memancar dari matahari, bahkan saat mendung. Sinar ultraviolet ini yang menyebabkan penuaan dan kanker kulit. Maka gunakanlah setidaknya SPF 30 setiap hari.

Penuaan kulit terjadi karena unsur genetika
Unsur genetika memang berperan, tetapi penuaan kulit adalah proses yang kompleks dan ditentukan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.

Anda memiliki kendali lebih besar atas faktor ekstrinsik, yang meliputi hal-hal seperti kerusakan akibat sinar matahari, polusi, stres, dan merokok.

Jika retinol mengiritasi kulit, hentikan penggunaannya
Retinol adalah bahan anti-penuaan yang tak terbantahkan, tetapi juga hadir dengan kemungkinan beberapa efek samping yang sangat menyebalkan termasuk kemerahan, kekeringan, dan pengelupasan.

Jika Anda mengalami iritasi jenis ini, kuncinya bukanlah membuang retinol tapi mengubah bagaimana dan kapan menggunakannya.

"Anda akan mengalami kulit kering dan iritasi, terutama saat Anda pertama kali mulai menggunakan retinol," kata Ife Rodney, MD, seorang dokter kulit dan direktur pendiri Eternal Dermatology di Fulton, Maryland.

"Daripada menghentikan retinol sepenuhnya, Anda harus mengurangi frekuensi penggunaan menjadi dua malam sekali, tiga hari sekali lalu perlahan-lahan tingkatkan intensitasnya.

Krim mata paling baik disimpan di lemari es
Danné Montague-King, penulis, ahli kimia botani, dan pendiri DMK Skincare, mengatakan suhu yang lebih dingin tidak memperpanjang masa simpan produk.

"Tubuh Anda juga secara alami 98,6 derajat dan ketika Anda mengoleskan krim dingin ke kulit, tubuh Anda akan langsung menghangatkannya," kata Dr. King.

Baca juga: Mengenal bakuchiol, calon bintang "skincare" di 2021

Baca juga: Kesha Ratuliu hadirkan produk "skincare" untuk cegah efek buruk gawai

Baca juga: Ragam keunikan dan tren riasan era 2010-an hingga 2020

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021