• Beranda
  • Berita
  • BPBD Makassar: 500 rumah terendam di Perumnas Antang

BPBD Makassar: 500 rumah terendam di Perumnas Antang

20 Januari 2021 22:14 WIB
BPBD Makassar: 500 rumah terendam di Perumnas Antang
Banjir yang kembali melanda Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Rabu (20/01/2021). ANTARA/HO/BPBD Makassar
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Makassar, Muhamamad Rusli mengatakan, banjir susulan kembali merendam sekitar 500 rumah di Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

"Hujan yang mengguyur beberapa hari lalu menyebabkan sekitar 500 rumah terendam dan 125 Kepala Keluarga kembali diungsikan di lokasi yang lebih aman," kata Rusli di Makassar, Rabu.

Menurut dia, pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung ke lapangan dan memberikan dukungan moril pada para pengungsi banjir.

Dia mengatakan banjir yang melanda pinggiran Kota Makassar itu dipicu oleh intensitas curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi beberapa hari.

Baca juga: SAR gabungan evakuasi warga Makassar yang terjebak banjir

Baca juga: Dampak banjir Makassar 3.143 warga mengungsi


"Untuk sementara masjid yang tak jauh dari Perumnas Antang itu menjadi lokasi penampungan sementara, termasuk memanfaatkan rumah-rumah tetangga yang aman dari banjir," katanya.

Mengenai bantuan bahan pangan, diakuinya, masih diperlukan karena yang saat ini yang disalurkan hanya selimut, sarung dan makanan siap saji.

Berdasarkan data BPBD Makassar diketahui, banjir yang terjadi saat ini merupakan kali kedua setelah yang terjadi sebelumnya pada pertengahan Desember 2020 lalu yang ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Sementara itu, Camat Manggala, Anshar Umar mengatakan, dari pantauan warga terdampak banjir di Perumna Antang, masih membutuhkan bantuan kebutuhan pokok untuk konsumsi, karena yang ada saat ini masih terbatas.

Berkaitan dengan hal tersebut, dia juga mengimbau warganya agar sabar dan tetap menjaga protokol kesehatan selama masa pengungsian dengan membuat kelompok-kelompok keluarga, demi menjaga jarak.

Hal itu dimaksudkan agar penyebaran COVID-19 tidak meluas dan menimbulkan kluster baru. Hal tersebut mengingat kasus COVID-19 di Makassar sejak akhir 2020 terus menanjak hingga Januari 2021.*

Baca juga: Cuaca ekstrem, ratusan rumah di Makassar direndam banjir

Baca juga: 10 korban banjir bandang Luwu Utara belum ditemukan, sebut Basarnas

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021