Diharapkan hasil karya mereka berkontribusi dalam membantu proses pelacakan penderita Covid-19
Kementerian Perindustrian melalui SMK SMTI Yogyakarta selaku unit pendidikan bekerja sama dengan PT Swayasa Prakarsa, yang merupakan unit usaha dari Universitas Gadjah Mada mengembangkan inovasi alat pendeteksi COVID-19, yang disebut GeNose C19.
“Melalui kolaborasi dengan PT Swayasa Prakarsa, SMK-SMTI Yogyakarta akan menyediakan tempat produksi dan tenaga operator dari siswa-siswa Kimia Industri dan Teknik Mekatronika guna memenuhi target pesanan GeNose C19 tersebut,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Arus menegaskan, pihaknya siap mendukung penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten melalui unit pendidikan vokasi di bawah binaan BPSDMI Kemenperin.
Baca juga: Kemenperin minta SDM industri adaptif di tengah disrupsi teknologi
“Contohnya SMK-SMTI Yogyakarta yang berkomitmen dalam penerapan pelatihan berbasis kompetensi dalam rangka pengembangan SDM industri melalui kerja sama tersebut,” jelasnya.
Menurut Arus, SMK-SMTI Yogyakarta memiliki SDM terampil untuk mendukung proses produksi GeNose C19 secara massal.
“Diharapkan hasil karya mereka berkontribusi dalam membantu proses pelacakan penderita Covid-19 serta mengurangi penyebaran penyakit Covid-19 dengan lebih cepat. Kegiatan ini juga sebagai pengalaman siswa-siswa dalam kegiatan produksi di industri manufaktur,” paparnya.
Baca juga: Kemenperin fasilitasi industri dan sekolah vokasi hasilkan SDM mumpuni
Kepala BPSDMI optimistis, inovasi yang dijalani melalui langkah sinergi ini dapat mendongkrak daya saing Indonesia.
“Untuk itu, Kemenperin terus memacu pengembangan SDM yang kompeten sesuai dengan kebutuhan sektor industri saat ini guna mendukung aktivitasnya yang lebih produktif, kompetitif, dan inovatif,” imbuhnya.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas. Oleh karenanya, diperlukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi industri secara lebih masif.
Baca juga: Tekan angka pengangguran, Kemenperin gulirkan Program Diklat 3 in 1
Baca juga: Ciptakan SDM unggul, Kemenperin konsisten benahi pendidikan vokasi
Baca juga: Kemenperin pastikan siswa program vokasi pemerintah langsung kerja
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021