Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menyalurkan bantuan bahan makanan dan air minum untuk ribuan jiwa korban banjir di Kecamatan Sumbawa, dan Labuhan Badas, yang terjadi pada Jumat (29/1), sekitar pukul 20.00 Wita.Dapur warga juga masih belum bisa difungsikan
"Hari ini, kami menyalurkan bantuan sementara berupa mi instan sebanyak 650 dus dan air mineral kemasan sebanyak 650 dus serta selimut," kata Pelaksana tugas BPBD Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat, ketika dihubungi dari Mataram, Sabtu.
Ia menyebutkan data sementara jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir bandang tersebut sebanyak 967 orang, sedangkan jumlah jiwanya masih dalam proses identifikasi bersama pihak kecamatan.
Baca juga: Tiga jembatan putus akibat banjir di Sumbawa
Baca juga: Ratusan warga dievakuasi pascabanjir Sumbawa
Ribuan jiwa yang terdampak banjir di Kecamatan Sumbawa dan tersebar di Kelurahan Samapuin, Pekat, Brang Bara, Bugis, dan Brang Biji dan Kecamatan Labuhan Badas meliputi Dusun Kali Baru, Padak, Kauman, Pasir, dan Dusun Idola, terdampak banjir bandang itu.
Menurut Muhammad, banjir bandang yang disebabkan curah hujan tinggi tersebut tidak menyebabkan kerusakan rumah penduduk dan infrastruktur umum. Namun, sebagian besar bahan makanan warga, terutama beras rusak akibat terendam air.
"Dapur warga juga masih belum bisa difungsikan karena sempat terendam air. Saat ini, warga sedang membersihkan sisa endapan banjir di dalam rumahnya. Untuk itu, mereka butuh bantuan makanan siap saji," ujarnya.
Dalam musibah tersebut, lanjut Muhammad, ada satu warga atas nama Dedi (40) meninggal dunia, namun bukan terseret banjir, namun diduga meniinggal dunia terkena serangan jantung ketika melihat banjir bandang masuk ke rumahnya.
"Korban sempat di bawa ke rumah sakit dalam keadaan pingsan, namun akhirnya meninggal dunia. Jenazah dimakamkan hari ini," katanya.
Baca juga: Banjir bandang terjang Brang Rea Sumbawa Barat
Baca juga: Korban banjir Sumbawa-NTB mendapat hibah tanah dari pemda
Pewarta: Awaludin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021