LaNyalla menyampaikan hal itu saat mengisi kuliah umum bertema “The Power of Young Generation” di Kampus Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin.
Dia mengatakan generasi muda harus bisa menjadi kekuatan untuk menjawab tantangan zaman. Sebab itu, lima semangat yang harus dimiliki pemuda Indonesia adalah semangat untuk melakukan perubahan, semangat untuk melakukan pembangunan, semangat melakukan terobosan dan modernisasi, semangat menjalani pendidikan, dan semangat pantang menyerah.
"Kelima semangat itu mutlak harus dimiliki oleh mahasiswa. Karena Anda semua adalah generasi penerus bangsa. Sekaligus harapan dan tumpuan Indonesia di masa depan," katanya.
Baca juga: Ketua DPD RI minta kearifan lokal Raja Ampat dijaga
Baca juga: La Nyalla nilai talenta anak Maluku di cabang sepakbola perlu digenjot
Baca juga: Kolaborasikan pendidikan dan olahraga, DPD apresiasi BUMDes Ambon
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu menambahkan, lima semangat itu akan membuat generasi muda lebih kompetitif dalam persaingan.
"Apalagi di masa seperti saat ini. Semua bangsa berlomba untuk mampu bertahan di tengah ancaman krisis global sebagai dampak langsung dari pandemi COVID. Dengan lima semangat itu, generasi muda kita harapkan dapat menghadirkan solusi dan membawa bangsa keluar dari masa sulit," ujarnya.
Dalam kegiatan itu, LaNyalla juga menyampaikan apresiasi untuk Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. Menurutnya, kampus ini mengalami perkembangan menggembirakan.
Bahkan, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong menjadi perguruan tinggi terbesar dan terbaik di wilayah timur Indonesia, berdasarkan klasterisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019. Buat LaNyalla hal ini adalah prestasi yang membanggakan.
"Dan yang membuat saya lebih gembira adalah informasi bahwa 80 persen mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong adalah mahasiswa asli Papua. Inilah wujud inklusivitas pendidikan sebagai gerakan peradaban Muhammadiyah yang berkemajuan," kata dia.
Senator asal Jawa Timur itu berkata, integrasi bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus tetap dipertahankan. Dengan tetap menghargai kesetaraan dan keragaman kehidupan sosial budaya masyarakat Papua Barat.
Hadirnya universitas yang didirikan persyarikatan Muhammadiyah di Papua Barat, juga diharapkan turut mengambil peran dalam mencerdaskan anak bangsa tanpa membedakan latar belakang agama dan suku.
"Karena saya yakin, pendirian universitas ini didasarkan pemikiran bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tanggung jawab rakyat dan pemerintah Indonesia, kemudian bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban umat Islam karena menentukan harkat dan martabat manusia di dunia dan di akhirat," ujarnya.
LaNyalla tak lupa memuji kemajemukan yang ada di Kota Sorong. Menurutnya, berbagai suku Nusantara bersama-sama membangun Kota Sorong.
"Penduduk di luar Kota Sorong berdatangan ke sini. Dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, bahkan dari bagian Papua lainnya. Mereka sebagian hanya singgah, tetapi tidak sedikit yang menetap. Penduduk yang majemuk menciptakan keunikan. Keindahan. Jadi, berbanggalah menjadi orang Sorong," ungkap dia.
LaNyalla pun berharap kemajemukan ini bisa menjadi kekuatan Sorong, khususnya untuk generasi muda.
"Saya ingin mengulang kembali apa yang pernah dikatakan Bung Karno, 'berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia'. Kalimat Bung Karno yang disampaikan dengan berapi - api itu, mengingatkan kita bahwa masa depan bangsa dan negara Indonesia ini terletak di tangan generasi muda atau yang lebih dikenal dengan generasi Milenial," ujarnya lagi.
Menurutnya, generasi inilah yang akan menjawab berbagai tantangan di masa depan dengan berbagai kompleksitasnya. Di pundak kaum muda nasib bangsa ini disandarkan.
Rektor Unimuda Sorong, Rustamadji, menilai kunjungan Ketua DPD RI sangat luar biasa.
"Terima kasih sudah berkunjung di kampus kami. Tentunya kami sangat bahagia atas kunjungan ini karena sangat luar biasa bagi dan mahasiswa-mahasiswi di sini," ucapnya.
Rustamadji berharap pemerintah pusat bisa memanfaatkan lulusan dari kampus Unimuda untuk dikaryakan sebagai tenaga kerja sesuai kebutuhan.
"Kami sangat berharap pemerintah pusat bisa memanfaatkan anak-anak kami dari tanah Papua, khususnya lulusan dari kampus ini agar bisa bekerja di sana," katanya.
Menurutnya, Unimuda adalah salah satu kampus yang melahirkan bibit sumber daya manusia dengan persentase terbaik di Provinsi Papua Barat.
Unimuda dikenal sebagai kampus wisata yang memiliki tiga fakultas. Yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Saint dan Teknik, serta Fakultas Hukum dan Humaniora, dengan rincian sebanyak 25 program studi.
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021