Pasokan vaksin itu dibawa ke Tepi Barat yang diduduki dan akan digunakan oleh tim medis Otoritas Palestina, menurut pernyataan dari COGAT, penghubung militer Israel dengan Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina melalui pernyataan yang dikeluarkan di kota Ramallah, Tepi Barat, mengonfirmasi pengiriman tersebut.
Kemenkes mengatakan akan memberikan dosis vaksin pada para personel medis yang bekerja di fasilitas tempat mereka merawat pasien COVID-19.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa kalangan kedua yang akan mendapatkan suntikan vaksin adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun serta mereka yang menderita penyakit kronis.
Baca juga: Palestina akan terima vaksin COVID-19 pertamanya Maret 2021
Baca juga: Juru runding PLO Erekat dipasangi ventilator karena COVID-19
Kementerian tersebut mengatakan pihaknya memperkirakan akan mendapatkan 50.000 dosis vaksin lagi dalam beberapa hari mendatang, namun tidak mengungkapkan sumbernya.
Israel telah mengalokasikan tambahan 3.000 dosis untuk Palestina, kata seorang pejabat COGAT.
Israel telah muncul sebagai pemimpin dunia dalam urusan vaksinasi pada warganya.
Otoritas Palestina secara terpisah telah mencoba untuk mengamankan dosisnya sendiri, dan telah memesan sejumlah vaksin Sputnik V buatan Rusia.
Palestina juga akan menerima lebih dari 35.000 hingga 40.000 dosis vaksin dari COVAX --program global berbagi vaksin --dalam beberapa minggu mendatang, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967. Palestina mengupayakan wilayah itu jadi negara merdeka, yang mereka ingin dirikan di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.
Sumber: Reuters
Baca juga: Israel: Palestina akan terima vaksin pertama Rusia pada Selasa
Baca juga: Ketua DPR serukan dukungan internasional bantu Palestina atasi pandemi
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021