Para tenaga kesehatan yang merawat pasien COVID-19 dan mereka yang bekerja di unit perawatan intensif (ICU) divaksin di Rumah Sakit Hugo Chavez, Ramallah, Tepi Barat. Ramallah merupakan pusat pemerintahan Otoritas Palestina (PA).
"Ini adalah langkah yang baik karena (vaksinasi, red) ini krusial untuk melindungi tenaga medis yang berhubungan langsung dengan pasien COVID-19 dalam jarak dekat dan mereka (tenaga kesehatan, red) berisiko tertular," kata Direktur RS Hugo Chavez, Bassil Bawatneh.
Israel berencana menambah penyaluran vaksin COVID-19 untuk warga Palestina sebanyak 3.000 dosis.
Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila, saat membuka program vaksinasi massal, mengatakan pihaknya akan menerima 5.000 dosis vaksin COVID-19 Sputnik V buatan Gamaleya Institute Rusia dalam beberapa hari ke depan. Palestina juga akan menerima 37.000 dosis vaksin COVID-19 dari kerja sama pengadaan vaksin global (COVAX).
Alkaila mengatakan sejumlah dosis vaksin akan dikirim ke Jalur Gaza, Rabu. Jalur Gaza merupakan wilayah kekuasaan Hamas, kelompok bersenjata dan rival Otoritas Palestina.
Menkes Palestina itu memperkirakan vaksinasi baru akan rampung dalam waktu beberapa bulan ke depan.
Warga berusia di atas 60 tahun atau mereka yang punya penyakit kronis akan jadi penerima vaksin prioritas setelah tenaga kesehatan. Jika kelompok rentan itu telah divaksin, pemerintah akan menggelar vaksinasi untuk masyarakat umum, kata Kementerian Kesehatan Palestina lewat pernyataan tertulisnya.
Beberapa organisasi pembela hak asasi manusia sebelumnya mendesak Israel untuk memastikan warga Palestina juga menerima vaksin COVID-19. Pasalnya, Israel sejak 1967 telah menduduki paksa Tepi Barat, wilayah yang banyak dihuni oleh warga Palestina.
Israel sampai hari ini masih menempati urutan pertama untuk negara dengan tingkat vaksin per kapita tertinggi dunia.
Beberapa pejabat Israel sempat mengatakan tanggung jawab pengadaan vaksin seharusnya diemban oleh Kementerian Kesehatan Palestina sebagai lembaga yang bernaung di bawah Otoritas Palestina.
Setidaknya ada sekitar 101.221 kasus positif COVID-19 di Tepi Barat, tempat yang dihuni oleh 3,1 juta warga Palestina. Dari total pasien positif, 1.271 orang di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu di Jalur Gaza, tempat yang dihuni oleh dua juta warga Palestina, ada lebih dari 51.000 kasus positif dan 523 di antaranya wafat akibat COVID-19.
Sumber: Reuters
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021