Jam malam, yang pertama kali diberlakukan kembali di Belanda sejak Perang Dunia Kedua, memicu kerusuhan selama beberapa hari dari pengunjuk rasa anti lockdown saat awal pemberlakuan pada 23 Januari.
"Tim ahli medis penasihat pemerintah telah memberi tahu kami bahwa ternyata keadaan menjadi lebih buruk daripada yang kami takuti dengan banyaknya orang terinfeksi, dirawat inap dan semacamnya," ujar Grapperhaus.
"Tim ahli medis juga memperingatkan kami dengan ketat tentang kenaikan kasus COVID-19 yang semakin tinggi pada varian Inggris yang jauh lebih menular, dan menyarankan kami segera untuk memberlakukan dan melanjutkan jam malam," kata Grapperhaus kepada wartawan saat dia mengumumkan keputusan tentang perpanjangan masa pemberlakuan jam malam setelah pertemuan Kabinet.
Kasus baru virus corona di Belanda telah menurun sejak akhir Desember dengan tindakan penguncian yang diberlakukan sejak Oktober, tetapi pemerintah mengatakan bahwa perkembangan itu akan berbalik karena pertumbuhan infeksi dari COVID-19 jenis baru.
Pemilihan umum nasional Belanda dijadwalkan pada 17 Maret.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ribuan orang di Amsterdam menentang penguncian COVID
Baca juga: Sekolah dasar di Belanda dibuka lagi mulai 8 Februari
Baca juga: Perawat jadi penerima vaksin COVID-19 pertama di Belanda
Batasi mobilitas masyarakat, pemerintah terapkan PPKM skala mikro
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021