"Jadi kalau ingin lihat keberhasilan, lihat berapa besar angka kesembuhannya, berapa kecil angka kematiannya, ini kita dapat me-manage mengendalikan. Kalau penyebaran virusnya tidak mudah diredam karena virus berkembang," kata Riza di Jakarta, Senin.
Saat ini, kata Riza, upaya menekan kasus tergantung dari sikap kooperatif masyarakat. . Sejauh ini, upaya pencegahan dan penanggulangan dari Pemprov DKI telah terus ditingkatkan.
Dia mengingatkan masyarakat agar mau disiplin untuk mengurangi mobilitas tidak penting. Bahkan, ia mengimbau kebiasaan mencegah penularan COVID-19 menjadi kebutuhan utama saat ini.
"Kami di Jakarta ini ingin masyarakat sadar dan taat bukan karena ada aturan bukan karena ada aparat yang banyak bukan karena ada sanksi tapi lebih pada kesadaran kita mari kita jadikan seperti kebutuhan kita hari kita," tuturnya.
Baca juga: Wagub jamin ASN DKI tak salah soal vaksinasi Helena Lim
Baca juga: Wagub: Kasus COVID-19 di DKI Jakarta tinggi karena pusat Indonesia
Berdasarkan data terakhir, Minggu (14/2) terjadi pertambahan kasus positif sebanyak 2.496 kasus. Secara akumulasi total kasus di Jakarta sebanyak 315.553 kasus.
Namun kasus aktif tercatat menurun sebanyak 1.898 sehingga masih ada 17.120 orang masih dirawat atau diisolasi.
Tren menurun kasus aktif disebabkan kasus kesembuhan atau kematian. Untuk kasus sembuh, bertambah 4.349 kasus sehingga total 293.538 orang berstatus sebagai penyintas COVID-19. Sedangkan kasus kematian bertambah 45, menjadi 4.895 kasus.
Baca juga: 75 persen nakes di DKI Jakarta sudah divaksin COVID-19
Baca juga: Riza ingatkan laju penyebaran COVID-19 harus direm
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021