• Beranda
  • Berita
  • Kemristek kucurkan Rp399,3 miliar hibah riset PTNBH 2021

Kemristek kucurkan Rp399,3 miliar hibah riset PTNBH 2021

16 Februari 2021 15:10 WIB
Kemristek kucurkan Rp399,3 miliar hibah riset PTNBH 2021
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan paparan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Menristek menyampaikan bahwa vaksin Merah Putih kemungkinan baru bisa digunakan atau mendapat izin pada tahun 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) mengucurkan dana sebesar Rp399,3 miliar untuk hibah penelitian Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) 2021 kepada 12 perguruan tinggi di Indonesia.

"Yang paling banyak adalah bidang kesehatan dan obat, yaitu Rp146 miliar, selanjutnya bidang sosial humaniora Rp77 miliar, dan yang ketiga adalah bidang pangan Rp53 miliar," kata Menristek Bambang Brodjonegoro dalam acara pengumuman Pendanaan Penelitian untuk PTNBH yang ditayangkan secara virtual di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menristek: Peningkatan anggaran litbang untuk dorong hilirisasi riset

Baca juga: Perencana seluruh litbang ditugaskan kepada Kemenristek-BRIN


Total anggaran Rp399,3 miliar tersebut untuk mendanai 3.122 judul penelitian yang terdiri dari 664 judul riset terapan, 1.694 riset dasar, dan 764 judul penelitian peningkatan kapasitas riset.

Ke-12 perguruan tinggi penerima hibah penelitian Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) atau PTNBH tahun anggaran 2021 adalah Universitas Indonesia dengan alokasi dana sebesar Rp45,9 miliar, Universitas Gadjah Mada sebesar Rp40,5 milair, Institut Teknologi Bandung sebesar Rp40,3 miliar, dan Universitas Airlangga sebesar Rp39,1 miliar.

Selanjutnya, Universitas Diponegoro mendapat dana hibah sebesar Rp38,8 miliar,  Institut Pertanian Bogor sebesar Rp33,3 miliar, Universitas Padjajaran senilai Rp32,4 miliar, Universitas Sumatera Utara sebesar 30,5 miliar, Universitas Hasanuddin sebesar Rp29,1 miliar, Institut Teknologi Sepuluh Nopember senilai Rp28,5 miliar, Universitas Pendidikan Indonesia sebesar Rp24,2 miliar, serta Universitas Sebelas Maret senilai Rp15,2 miliar.

Adapun output yang diharapkan dari pendanaan penelitian tersebut adalah 56 kebijakan/draft naskah kebijakan, 11 prototipe/prototipe laik industri, 270 paten, 120 kekayaan intelektual, 2.609 artikel internasional dan nasional, 154 buku/bab buku, 200 dokumen feasibility studi, hasil uji coba dan hasil uji laik industri, serta 42 artikel konferensi.

Berdasarkan sebarannya di sembilan bidang fokus Prioritas Riset Nasional (PRN), penelitian-penelitian tersebut terdiri atas 984 judul riset di bidang kesehatan dan obat yang mendapat dana sebesar Rp146 miliar, 570 judul penelitian di bidang sosial humaniora, ekonomi, seni, kebudayaan dan pendidikan dengan kucuran dana sebesar Rp77 miliar, serta 493 judul riset di bidang pangan dengan dana hibah sebesar Rp53 miliar.

Baca juga: Pemerintah nilai magang solusi terbaik bagi Industri dan universitas

Kemudian, 296 judul penelitian di bidang energi dengan dana sebesar Rp32 miliar, 294 judul riset di bidang rekayasa keteknikan dengan dana sebesar Rp30 miliar, 173 judul riset di bidang kemaritiman dengan kucuran dana senilai Rp19 miliar.

Selain itu, 143 judul riset di bidang transportasi dengan dana sebesar Rp15 miliar, 117 judul penelitian di bidang pertahanan dan keamanan dengan dana senilai Rp14 miliar, serta 121 judul riset di bidang multidisiplin dengan kucuran dana sebesar Rp9 miliar. "Mudah-mudahan anggaran ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan hasil yang optimal," ujar Menristek.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021