"Kami sebagai perusahaan BUMN berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk untuk selanjutnya dapat didistribusikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Dan bantuan ini merupakan wujud kehadiran perusahaan bagi masyarakat," kata Direktur SDM Pelindo III Edi Priyanto di Surabaya, Kamis.
Menurutnya, sebagai BUMN Pelindo III mengemban amanah pemerintah sebagai agen pembangunan sebagai implementasi prioritas Kementerian BUMN Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia.
"Kami turut prihatin atas apa yang menimpa saudara kita di Kabupaten Nganjuk, semoga keadaan cepat pulih dan membaik sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti sedia kala," kata Edi dalam keterangan persnya kepada wartawan.
Baca juga: PLN fokus pulihakan kelistrikan di lokasi pengungsi longsor Nganjuk
Edi menjelaskan, pemberian bantuan menjadi kewajiban perusahaan, terlebih Kabupaten Nganjuk berada di wilayah Provinsi Jawa Timur yang merupakan wilayah kerja Pelindo III.
Sebelumnya, Pelindo III juga berturut-turut memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir di Kalimantan Selatan.
"Bantuan yang kami berikan semoga dapat membantu masyarakat melewati bencana dan kepada masyarakat terdampak tetap diberikan kesehatan dan kekuatan," katanya.
Baca juga: Lima jenazah korban tanah longsor ditemukan
Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Nganjuk, Lilik mengaku akan segera mendistribusikan bantuan dari Pelindo III kepada masyarakat sesuai area terdampak.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan dukungan logistik untuk kebutuhan sehari-hari khususnya bahan makanan. Bantuan, menurut rencana akan didistribusikan bagi para korban banjir maupun tanah longsor.
"Saat ini para korban bencana di Kabupaten Nganjuk masih dalam proses pemulihan pascabencana seperti pembersihan rumah dan sebagainya sehingga mereka belum dapat beraktivitas seperti biasa," tuturnya.
Sebelumnya, Kabupaten Nganjuk dilanda sejumlah bencana dalam waktu hampir bersamaan. Bencana banjir setinggi 1 hingga 2 meter yang melanda 3 kecamatan meliputi Kecamatan Ngajuk, Berbek, Loceret dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Selopuro.
Bencana alam tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Nganjuk dan sekitarnya. Bahkan kejadian tanah longsor mengakibatkan 16 orang meninggal dunia dan 6 lainnya masih belum ditemukan. Tanah longsor tersebut membuat sedikitnya 156 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Baca juga: ACT Madiun kirim relawan bantu penanganan bencana Nganjuk
Baca juga: BNPB sebut bencana longsor di Nganjuk dipicu intensitas hujan tinggi
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021