• Beranda
  • Berita
  • Akan dikembangkan sistem pusat pengumpulan data GeNose

Akan dikembangkan sistem pusat pengumpulan data GeNose

19 Februari 2021 20:58 WIB
Akan dikembangkan sistem pusat pengumpulan data GeNose
Calon penumpang kereta api menghembuskan nafas ke dalam kantong saat mengikuti tes deteksi COVID-19 dengan metode Gajah Mada Electric Nose Covid-19 (GeNose C19) di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/2/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/rwa.

Mobilitas orang tentunya tetap harus mengikuti protokol kesehatan tetapi GeNose harapannya bisa membantu mobilitas yang mengikuti protokol kesehatan ini bisa lebih bergerak bisa lebih memulai upaya untuk pemulihan ekonomi

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan tim Universitas Gadjah Mada untuk pengembangan GeNose C19 akan membangun sistem untuk pusat pengumpulan seluruh data analisis COVID-19 dari GeNose C19.

"Semua data di seluruh Indonesia itu akan langsung dikirim ke central di Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk di UGM diuji lagi apakah program yang ada ini perlu di-'update' atau tidak," kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam konferensi pers secara virtual Hybrid Launching "GeNose C19 Inovasi Indonesia untuk Kepariwisataan Indonesia", di Jakarta, Jumat.

GeNose C19 buatan Universitas Gadjah Mada merupakan alat skrining COVID-19 berbasis embusan napas yang menggunakan kecerdasan artifisial.

Dengan semakin banyak data yang masuk, maka tingkat akurasi dari kinerja kecerdasan artifisial pada GeNose C19 akan semakin tinggi.

Rencananya, tim UGM juga akan membuat alat khusus untuk menggantikan komputer jinjing yang menjadi alat pendukung saat ini ketika mengoperasikan GeNose C19.

Baca juga: Pemanfaatan GeNose C19 untuk bangkitkan sektor pariwisata saat pandemi

Selain itu, Menristek Bambang berharap agar ke depan ada inovasi untuk menggantikan penampung embusan napas berbahan plastik menjadi lebih ramah lingkungan.

"Saya terus meminta carilah sesuatu yang lebih ramah lingkungan," tuturnya.

Menurut Menristek, GeNose C19 perlu ditempatkan di sektor pariwisata, pabrik dan kantor-kantor untuk melakukan penapisan COVID-19 terhadap orang yang datang berwisata dan para karyawan atau pekerja.

Selain itu, GeNose C19 juga bisa digunakan di tempat umum seperti mal, stasiun dan terminal bus.

"Mobilitas orang tentunya tetap harus mengikuti protokol kesehatan tetapi GeNose harapannya bisa membantu mobilitas yang mengikuti protokol kesehatan ini bisa lebih bergerak bisa lebih memulai upaya untuk pemulihan ekonomi," ujarnya.

Baca juga: Kemristek dukung peningkatan produksi GeNose untuk kebutuhan Indonesia
Baca juga: GeNose C19 diharapkan digunakan pada transportasi udara
Baca juga: Stasiun Solobalapan mulai layani pemeriksaan GeNose C19

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021