• Beranda
  • Berita
  • Ari Dwipayana: Candi Prambanan menginspirasi Indonesia

Ari Dwipayana: Candi Prambanan menginspirasi Indonesia

20 Februari 2021 19:41 WIB
Ari Dwipayana: Candi Prambanan menginspirasi Indonesia
AAGN Ari Dwipayana. ANTARA/dokumentasi pribadi

Materi pembelajaran tentang candi di sekolah-sekolah harusnya lebih menekan soal nilai-nilai yang bisa diambil inspirasinya.

Staf Khusus presiden AAGN Ari Dwipayana menyebutkan Candi Prambanan merupakan mahakarya yang bisa menjadi inspirasi bagi Indonesia.
 
Ari Dwipayana di Jakarta, Sabtu, mengatakan hal itu dalam webinar bertajuk “Candi Prambanan, Tempat Ibadah Hindu Nusantara dan Dunia”.
 
Pertama, lanjut, dia Candi Prambanan menginspirasi Indonesia karena menunjukkan harmoni dalam perbedaan sudah dijalankan secara nyata pada masa lalu.
 
Menurut Ari Dwipayana, di dalam kompleks candi terdapat tidak hanya Candi Siwa, tetapi juga Candi Brahma dan Candi Wisnu. Hal itu memperlihatkan penerimaan dan perhormatan pada Trimurti.
 
Hal ini sejaman dengan pertemuan Samuan Tiga yang terjadi di Bali, tempat Trimurti diterima sebagai Kahyangan Tiga di Pakraman di Bali. Ini sebagai bentuk harmoni dalam keragaman dalam perjalanan agama Hindu di Jawa dan Bali.

Baca juga: Ari Dwipayana: Stafsus bangun narasi Indonesia Maju
 
Selain itu, juga Candi Prambanan berdampingan dengan Candi Sewu yang merupakan candi bercorak Buddha.
 
"Identitas atau DNA bangsa Indonesia sejak masa lalu memang menganut konsep harmoni dalam keberagaman, Bhinneka Tunggal Ika," kata Ari Dwipayana.
 
Kedua, Candi Prambanan menjadi cermin kemajuan peradaban bangsa. Pembangunan Candi Prambanan menggunakan teknik bangunan dan arsitektural yang sangat maju dan rumit pada masanya.
 
Candi Siwa yang tingginya 48 meter adalah candi yang sangat tinggi pada masanya. Ini menunjukkan bahwa para maestro pada masa lalu sudah menguasai teknologi untuk menghasilkan mahakarya yang mengagumkan dan membanggakan bangsa.
 
Ketiga, Candi Prambanan juga menjadi sumber pembelajaran bangsa yang tidak pernah kering. Relief yang ada di Candi Prambanan menjabarkan pelajaran mengenai nilai-nilai ajaran keutamaan, seperti kisah Ramayana dan juga kisah tentang Kalpataru.

Baca juga: Ari Dwipayana dan tugas baru sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden
 
Pada webinar itu, Ari Dwipayana mengajak melihat Candi Prambanan dalam bingkai yang lebih luas sehingga memberi kontribusi dan manfaat bagi bangsa.
 
Ari Dwipayana menekankan antara kepentingan pelestarian cagar budaya dan pemanfaatan untuk ibadah dan ritual tidak perlu dikontraskan.
 
Hal itu karena dengan pemanfaatan candi untuk kepentingan agama dan ritual, Candi Prambanan akan diperlakukan dengan penuh respek, penghormatan, dan pemuliaan, bukan merusak.
 
Oleh karena itu, menurut Ari Dwipayana, umat Hindu perlu diberi ruang yang lebih leluasa dalam pemanfaatan Candi Prambanan untuk kepentingan ibadah dan ritual.
 
Apalagi, hal ini dimungkinkan oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Untuk itu, diperlukan pengaturan, tata kelola, dan edukasi agar kepentingan agama dan pelestarian cagar budaya bisa terjaga.

Baca juga: Presiden Jokowi prioritaskan seni-budaya bangun karakter bangsa
 
Ari Dwipayana juga mengingatkan bahwa Candi Prambanan bisa menjadi sumber edukasi pembangunan karakter bangsa. Kedatangan pengunjung ke candi seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran mengenai nilai-nilai keutamaan bangsa.
 
Bahkan, Ari mengusulkan materi pembelajaran tentang candi di sekolah-sekolah harusnya lebih menekan soal nilai-nilai yang bisa diambil inspirasinya.
 
Selain itu, untuk bisa diterima generasi muda, pengenalan tentang nilai-nilai utama dari candi seharusnya dengan cara kekinian yang menarik perhatian kalangan milenial.
 
Ari Dwipayana mengatakan bahwa Candi Prambanan bisa bermanfaat sebagai sumber kesejahteraan ekonomi bangsa dan masyarakat. Hal ini bisa dilakukan melalui pengembangan quality tourism yang lebih apresiasi pada budaya, sejarah (heritage), dan lingkungan.
 
Hal itu mendapatkan momentum dari tren baru dalam dunia pariwisata, dunia yang menekankan wellness tourism dan quality tourism.
 
Wisatawan lebih menekankan soal kesehatan, kualitas, pengalaman, dan pembelajaran yang diperoleh wisatawan dalam perjalanan wisatanya.

Baca juga: Satgas COVID-19 BUMN bagikan 1.000 masker di Candi Prambanan
 
Dengan pengembangan pariwisata heritage, dia berharap agar memberikan nilai tambah pada masyarakat sekitar, terutama membuka lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan.
 
Webinar ini diselenggarakan atas kerja sama Dosen Hindu Indonesia, Ditjen Bimas Hindu Kemenag, PHDI, Prajaniti, ICHI, WHDI, KMHDI, Peradah Indonesia, PSN, dan Pandu Nusa.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021