Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga mengatakan, kerjasama dengan empat BPR tersebut merupakan aksi korporasi dalam mewujudkan kolaborasi inklusif dengan mitra institusi lembaga keuangan dalam memperluas jangkauan akses pembiayaan yang lebih luas kepada masyarakat. Hal tersebut juga sejalan dengan visi dan komitmen perseroan dalam mewujudkan inklusi keuangan.
"Melalui kerjasama ini, ruang lingkup kolaborasi pendanaan dan sinergi Akulaku Finance sebagai perusahaan pembiayaan berbasis digital dengan berbagai institusi keuangan menjadi semakin luas. Tidak hanya terbatas dengan bank umum tapi juga termasuk dengan merangkul BPR," ujar Efrinal melalui keterangan di Jakarta, Senin.
Kerja sama tersebut memungkinkan Akulaku menyerap pendanaan sindikasi untuk disalurkan sebagai pembiayaan dengan skema executing. Skema executing adalah pemberian kredit dari bank pada lembaga perantara (agency) yang bertanggung jawab menyalurkan pembiayaan pada penerima kredit (end user) dan bertanggungjawab menagih kembali sesuai syarat dan ketentuan agency.
Baca juga: Akulaku Finance dapat pendanaan dari Bank Jago Rp100 miliar
Efrinal menilai pandemi COVID-19 telah menjadi "game changer" yang mengubah berbagai kebiasaan masyarakat menjadi serba digital, termasuk dalam hal mengakses layanan keuangan. Perubahan kebiasaan tersebut berdampak positif terhadap kenaikan penyaluran pembiayaan melalui platform daring. Dengan demikian, mitra perbankan juga tetap dapat menjaga kualitas penyaluran kredit dengan bersinergi bersama perusahaan pembiayaan berbasis digital.
Kesepakatan tersebut, lanjutnya, juga menunjukkan peningkatan kepercayaan dari industri perbankan kepada Akulaku Finance Indonesia setelah meraih sejumlah kesepakatan kerjasama pembiayaan pada 2020 dengan sejumlah bank, antara lain dengan Bank Jago, Bank OCBC NISP, Bank JTrust, dan lainnya.
"Kepercayaan dari sektor perbankan ini akan terus kami jaga dengan terus mempertahankan kualitas penyaluran pembiayaan melalui implementasi manajemen mitigasi risiko yang baik," kata Efrinal.
Baca juga: Akulaku Finance dukung upaya pemerintah tingkatkan inklusi keuangan
Meski pandemi COVID-19 memberi tekanan yang cukup dalam kepada seluruh sektor ekonomi pada 2020 lalu, PT Akulaku Finance Indonesia tetap mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan lebih dari 40 persen sepanjang tahun.
Akulaku Finance Indonesia juga dapat menjaga kualitas penyaluran pembiayaan dengan memastikan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) nett berada di level yang sehat yaitu sebesar 0,05 persen.
Baca juga: Akulaku Finance restrukturisasi pinjaman Rp47,3 miliar saat pandemi
Baca juga: Perbarindo dorong BPR segera terapkan digitalisasi
Baca juga: OJK genjot digitalisasi untuk BPR
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021