• Beranda
  • Berita
  • 11 Puskesmas terdampak gempa di Sulbar mulai beroperasi

11 Puskesmas terdampak gempa di Sulbar mulai beroperasi

28 Februari 2021 19:09 WIB
11 Puskesmas terdampak gempa di Sulbar mulai beroperasi
Ilustrasi - Sejumlah petugas dengan alat berat mencari korban di Rumah Sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/1/2021). ANTARA FOTO/ Akbar Tado/hp.

puskesmas terbantu dengan banyaknya tim medis dari kelompok relawan

Pelayanan kesehatan di 11 puskesmas terdampak gempa berkekuatan 6,2 magnitudo di Kabupaten Mamuju dan Majene pada 15 Januari 2021, sudah mulai beroperasi, kata Kepala Bidang Kesehatan Satgas Transisi Darurat Gempa Sulbar  Muhammad Ichwan.

"Ada 11 puskesmas yang terdampak gempa, delapan diantaranya berada di Kabupaten Mamuju dan tiga lainnya di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene," kata Muhammad Ichwan, di Mamuju, Minggu.

"Ke-11 puskesmas terdampak gempa itu saat ini sudah beroperasi kembali, walaupun masih dilakukan di tenda-tenda darurat karena gedung puskesmas mengalami kerusakan," tambahnya.

Pascagempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene lanjutnya, aktivitas pelayanan kesehatan kepada warga, tidak dipusatkan di satu tempat tetapi tenaga medis puskesmas melakukan pelayanan dengan cara, dari rumah ke rumah atau dari tenda ke tenda.

Baca juga: Pengungsi gempa kembali ke Mamuju

Baca juga: Pemprov Sulbar segera bangun rumah sakit khusus COVID-19


"Pihak puskesmas sangat terbantu dengan banyaknya tim medis dari berbagai kelompok relawan yang datang membantu korban gempa. Kita berharap, selanjutnya dapat bekerja sama dengan relawan untuk memusatkan kegiatan pelayanan di puskesmas," harap Ichwan.

Terkait ketersediaan obat-obatan di puskesmas yang terdampak gempa tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar kata Muhammad Ichwan, telah melakukan langkah antisipasi, salah satunya mendistribusikan kebutuhan obat-obatan ke puskesmas.

"Stok seperti biasa, tidak ada masalah. Hanya kita akan lakukan percepatan pengadaan obat karena dukungan stok dari pemerintah pusat tidak cukup. Selain itu, memang beberapa jenis obat, stoknya mulai berkurang," ujar Muhammad Ichwan yang juga Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar.

Sementara untuk perbaikan gedung puskesmas yang rusak tambahnya, masih menunggu assesment dan renovasi oleh instansi yang berwenang.

"Belum diketahui persis kapan assesment dan perbaikan itu dilaksanakan. Tetapi yang jelas saat ini, pelayanan kesehatan kepada masyarakat sudah mulai berjalan," tutur Muhammad Ichwan.

Baca juga: PMI gelar pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin di pengungsian

Baca juga: RSL TNI tangani 2089 pasien selama gempa Sulbar

Pewarta: Amirullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021