"Duta Besar China untuk Kabul mengatakan dalam pertemuan dengan pejabat kesehatan bahwa negaranya akan memberi Afghanistan 400 ribu dosis vaksin COVID-19," kata kepala program imunisasi Kementerian Kesehatan Afghanistan Ghulam Dastagir Nazari kepada Reuters, Senin.
Vaksin Sinopharm yang diproduksi di China telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia, tetapi tidak jelas kapan akan dikirimkan, kata Nazari.
Sejauh ini, lebih dari 12.000 petugas kesehatan telah menerima vaksin di 34 provinsi Afghanistan, kata dia.
Vaksinasi anggota pasukan keamanan juga telah dimulai, menurut pejabat lain, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media.
Pasukan pemerintah Afghanistan menghadapi serangan intensif, yang dipersalahkan pada gerilyawan Taliban, sejak September, ketika kedua belah pihak memasuki pembicaraan damai. Perundingan yang ditengahi AS itu diselenggarakan oleh Qatar.
Taliban sebagian besar telah membantah bertanggung jawab atas gelombang kekerasan tersebut. Kelompok militan itu juga mengatakan mendukung kampanye vaksinasi.
Afghanistan telah menerima 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca dari India, yang memungkinkan negara itu meluncurkan program vaksinasi pada Selasa pekan lalu.
Pejabat kesehatan Afghanistan mengatakan bahwa program COVAX internasional, yang bertujuan meningkatkan akses pada vaksin COVID-19 untuk negara-negara berkembang, akan menyediakan vaksin untuk mencakup 20 persen dari 38 juta penduduk negara itu.
Afghanistan telah mencatat 55.733 infeksi dan 2.444 kematian akibat COVID-19. Tetapi, para ahli mengatakan kasus secara signifikan kurang dilaporkan karena pengujian yang rendah dan akses terbatas ke fasilitas medis di negara yang dilanda perang itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Afghanistan terima pasokan pertama vaksin COVID-19 dari India
Baca juga: Wakil gubernur Kabul tewas akibat ledakan bom yang ditanam dalam mobil
Baca juga: Afghanistan-Taliban umumkan kesepakatan untuk capai pembicaraan damai
Jusuf Kalla kunjungi Afghanistan demi lanjutkan misi perdamaian
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021