Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Domestik untuk air limbah rumah tangga di Kota Batu, Jawa Timur, agar kualitas lingkungan lebih baik.Kinerja IPAL Komunal itu memiliki efisiensi penurunan beban pencemar sekitar 90 persen.
IPAL Komunal Domestik yang dibangun itu diresmikan pada Rabu (3/3) berlokasi di RT 5 RW 13, Dusun Matsari, Desa Pesanggrahan, Kec Batu, Kota Batu.
Direktur Jenderal PPKL M.R. Karliansyah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyampaikan IPAL Komunal Domestik itu mampu mengolah air limbah rumah tangga sebanyak 60 kepala keluarga (KK) atau 24 meter kubik per hari yang berasal dari kegiatan MCK dan dapur warga.
Ia menjelaskan kinerja IPAL Komunal itu memiliki efisiensi penurunan beban pencemar sekitar 90 persen, artinya dapat menurunkan beban pencemar BOD yang dikontribusikan ke lingkungan dari 2,9 ton BOD per tahun menjadi sekitar 0,6 ton BOD per tahun.
Baca juga: Timbulkan bau menyengat, pabrik tahu diminta buat IPAL komunal
"Hasil uji laboratorium terhadap air limbah hasil olah IPAL Komunal tersebut telah memenuhi baku mutu air limbah sesuai Peraturan Menteri LHK Nomor 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, dengan demikian air limbah hasil olah dari IPAL Komunal tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman warga setempat," papar Karliansyah pada saat peresmian IPAL Komunal Domestik itu.
Dikatakannya, pembangunan IPAL Komunal ini dilaksanakan dengan konsep padat karya. Artinya seluruh pengerjaan pembangunan IPAL Komunal dilakukan oleh tenaga kerja dari warga setempat dengan pendampingan dari KLHK, pemerintah Kota Batu, dan pemuka agama.
IPAL Komunal yang dibangun terdiri atas bak penyaring, bak pengendap, bak anaerobik baffled reactor, dan bak aerobik filter.
Saat ini, IPAL Komunal itu sudah dimanfaatkan mengolah air limbah rumah tangga dari 55 KK atau 220 jiwa. Kapasitas ini masih dapat dioptimalkan sehingga mencapai kapasitas IPAL Komunal terpasang.
Baca juga: Yogyakarta tambah IPAL komunal di Sungai Manunggal
Lebih lanjut, Karliansyah menerangkan pembangunan IPAL Komunal untuk air limbah rumah tangga diharapkan dapat menjadi inspirasi dan dapat direplikasi di tempat lain.
Ia mengharapkan warga setempat mau dan mampu berinovasi memanfaatkan fasilitas umum seperti pemanfaatan area di bawah jalan pemukiman sebagai lahan untuk pembangunan IPAL Komunal.
Salah seorang warga yang juga pemangku Pesantren Rakyat Kota Batu, Ulul Azmi mengatakan warga antusias menyambut pembangunan IPAL Komunal ini.
Antusias warga itu, kata dia, ditindaklanjuti dengan memperbaiki kualitas lingkungan sekitar, seperti memperbaiki jembatan serta membangun gapura.
Baca juga: Atasi pencemaran akibat limbah rumah tangga dengan IPAL Komunal
Ulul Azmi mengharapkan adanya sinergitas antara semua pihak termasuk peran para pemuka agama, untuk menjaga dan memperbaiki lingkungan.
Sebagai bentuk komitmen KLHK terhadap pengelolaan air limbah rumah tangga khususnya di Kota Batu, pada 2021 ini akan dilanjutkan pembangunan IPAL Komunal di tiga lokasi lain yaitu di RT 2 RW 2, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, kemudian di RT 7 RW 11, Kelurahan Sisir, Kota Batu, serta di RT 2 RW 5, Kelurahan Temas, Kota Batu.
Acara peresmian kali ini diawali dengan penanaman pohon di hulu Sungai Brantas area konservasi mata air Desa Pesangrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu.
Kemudian dilanjutkan dengan pelepasan burung merpati sebagai simbol pelestarian alam, peninjauan lokasi IPAL Komunal dan sistem perpipaannya, pengguntingan pita dan tandatangan prasasti peresmian, dan diakhiri dengan laporan panitia, sambutan wakil walikota Batu dan peresmian IPAL Komunal oleh Direktur Jenderal PPKL.
Baca juga: BPPT dorong pembangunan Ipal komunal Sungai Ciliwung
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021