Kepala Program Agensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perempuan (UN Women) Indonesia, Dwi Yuliawati Faiz, mengingatkan bahwa para ibu rumah tangga yang berwirausaha harus tetap menjaga pola "work - life balance" agar tetap bisa berperan dalam rumah tangga dan produktif mengurus bisnis.Negosiasi dengan pasangan juga penting loh
Kiat itu disampaikannya menanggapi pertanyaan seorang peserta webinar yang diselenggarakan oleh Danone terkait pola kerja wanita yang memilih karier sebagai wirausaha.
"Kalau kerja kantoran saja bisa "work - life balance" kenapa tidak kita tidak lakukan itu juga? Artinya gini kalau jadi wirausaha itu tidak perlu melihat kerja melebihi waktu yang dibutuhkan itu sesuatu yang bagus. Lakukan saja sesuai kebutuhan, dibagi waktunya," kata Dwi dalam webinar, Jumat.
Baca juga: Survei : kesenjangan gender batasi potensi wirausaha wanita
Dwi juga mengatakan pembagian waktu khususnya bagi ibu rumah tangga juga harus disesuaikan dengan pekerjaan rumah tangga.
Pekerjaan rumah tangga juga harus dihitung ke dalam bagian waktu bekerja meski tidak mendapatkan upah.
"Hitung juga waktu kerja itu termasuk pekerjaan rumah yang tidak dibayar, itu kerjaan yang jatuhnya tidak berupah namun harus tetap masuk dalam waktu kerja," ujar Dwi.
Bagi yang sudah memiliki pasangan hidup, wirausaha wanita juga dapat bernegosiasi dengan pasangannya untuk bergantian melakukan pekerjaan rumah.
Baca juga: Menkeu: Kesetaraan gender melalui peningkatan kompetensi diri
Bernegosiasi dengan pasangan juga memungkinkan bagi wirausaha wanita agar memiliki waktu berkualitas untuk diri sendiri dan juga untuk mengembangkan diri.
"Negosiasi dengan pasangan juga penting loh, 'ini loh saya mau meningkatkan kapasitas diri saya', ini yang harus diterima dan dijalani semua wanita yang ingin berkarir sebagai pengusaha dan ingin agar usahanya bisa maju," kata Dwi.
Dalam kesempatan yang sama Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eni Widyawati menambahkan agar wanita yang memilih wirausaha sebagai langkah kariernya juga harus memiliki waktu untuk bersantai.
"Jangan lupa masukan ke dalam pola 'work - life balance' itu waktu untuk ngopi, nongkrong, itu harus diatur direncanakan. Jangan sampai terlewat atau dilupakan, karena kerja overtime juga belum tentu produktif," kata Eni.
Baca juga: Kemen PPPA dorong ibu rumah tangga berwirausaha tingkatkan kesetaraan
Baca juga: Wirausaha wanita diharapkan dorong kesetaraan gender
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021