Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan kesediaannya membeli gabah petani di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, di musim panen dengan harga lebih tinggi dari harga pasaran, sehingga petani tidak mengalami kerugian.target pembelian gabah pada tahap pertama panen raya 187 ton, kemudian akan diproses melalui lumbung beras wakaf ACT yang berada di Desa Jipang.
Panen tanaman padi petani di Desa Cabean dan Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, yang dibeli Global Wakaf ACT, dihadiri Bupati Blora Arief Rohman, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Kepala Cabang ACT Jateng Septi Endrasmoro, Forkompincam Kecamatan Cepu, Kepala Desa Jipang dan Kepala Desa Cabean, Sabtu.
"Terima kasih atas hadirnya Global Wakaf - ACT yang dapat menjadi penolong petani di Desa Cabean dan Jipang di tengah terpuruknya harga jual gabah di masa panen raya ini. Kami berharap kedepan Global-Wakaf ACT dapat terus bersinergi dengan pemerintahan di Kabupaten Blora dalam masalah sosial kemanusiaan," kata Bupati Blora Arif Rohman di Blora.
Dengan kehadiran Global Wakaf - ACT, kata dia, dapat membahagiakan petani karena gabahnya dibeli dengan harga yang menguntungkan petani.
Baca juga: "Lumbung Beras Wakaf" di Blora-Jateng diresmikan ACT
Baca juga: Kurangi dampak kekeringan, MRI-ACT Jateng salurkan bantuan air bersih
Harga jual gabah tingkat tengkulak dihargai Rp3.000 per kilogram, sedangkan pada kondisi normal harganya bisa mencapai Rp4.500/kg. Sementara ACT bersedia membeli gabah petani lebih tinggi Rp500 dibandingkan harga pasaran saat sekarang.
Adapun target pembelian gabah pada tahap pertama panen raya 187 ton, kemudian akan diproses melalui lumbung beras wakaf ACT yang berada di Desa Jipang. Pada masa panen raya ini, Global Wakaf - ACT juga memberikan bantuan dalam program wakaf sawah produktif kepada 50 petani di sana.
"Melalui program wakaf sawah produktif ini nantinya petani tidak hanya diberikan bantuan modal saja, namun juga sarana produksi hingga pembelian gabah dengan harga terbaik," ungkap Koordinator Program Global Wakaf - ACT Wahyu Nur Alim.
Menurut dia permasalahan klasik yang sering dialami petani adalah anjloknya harga ketika panen raya, yang diperparah adanya permainan harga oleh para tengkulak. Adanya kemitraan dengan Global Wakaf, maka petani diberdayakan hingga hasil panen dibeli dengan harga terbaik.
Supriyadi, salah seorang petani asal Desa Cabean mengaku bersyukur kepada para donator dan pewakaf di Global Wakaf - ACT, sehingga program sosial kemanusiaan benar-benar dirasakan petani di desanya.
Baca juga: ACT ajak masyarakat berkurban melalui Global Qurban
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021